Duka Keluarga Korban Kecelakaan Bus di Subang: Sempat Minta Tak Pergi - CNN Indonesia

 

Duka Keluarga Korban Kecelakaan Bus di Subang: Sempat Minta Tak Pergi

Minggu, 12 Mei 2024 11:46 WIB

Sejumlah orang tua korban kecelakaan bus di Subang saat menyambangi Sekolah SMK Lingga Kencana, Sabtu malam (11/5). (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Keluarga salah satu korban kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Kota Depok bercerita sempat mendapat firasat buruk saat salah satu korban meninggal dunia, Robiatul Adawiyah (18) meminta izin untuk ikut acara perpisahan.

Firasat itu dirasakan oleh salah satu kakak Robiatul, Annisa (47) saat Lebaran Idul Fitri lalu.

"Izin waktu Lebaran, dia ngasih tahu kalau bulan Mei mau berangkat. Saya udah bilang "Enggak usah berangkat". Dia bilang katanya "Kan temen-temen pada pergi"," ujar Annisa kepada CNNIndonesia.com, Minggu (12/5) pagi.

"(Minta Robiatul tak ikut) Karena firasat saya. Saya kalau ada itu, pasti saya udah punya firasat. Sebelum dia berangkat itu saya udah mimpi. Mimpi saya celaka, kepala saya terbelah gitu," tutur Annisa.

Annisa mengaku telah mengutarakan firasatnya kepada Robiatul.

Ia mengaku merasa berat hati ketika hendak memberikan uang saku untuk Robiatul sebelum akhirnya berangkat.

"Waktu dia minta buat jajan, kayaknya saya berat banget buat ngasihnya. Karena emang firasatnya udah jelek. Saya bilang "Enggak usah ikut". Mungkin dia karena temen temennya pada ikut. Yaudahlah," kata Annisa.

Annis bercerita, acara yang akan dihadiri rombongan adiknya adalah acara perpisahan atau wisuda kelulusan SMK.

Rombongan, kata Annisa, telah berangkat sejak Jumat (10/5) pagi. Acara itu dijadwalkan pada Jumat (10/5) dan Sabtu (11/5). Adapun tujuan rombongan itu adalah Ciater.

"Kayaknya sih diwajibkan (pihak sekolah). (Tapi kurang yakin) Iya. Karena kan ini acara perpisahan," kata Annisa.

Untuk ikut acara ini, Annisa mengatakan para siswa diminta mengeluarkan biaya sebanyak Rp700 ribu.

Lebih lanjut Annisa bercerita, dirinya mendapat kabar duka itu pada Sabtu (11/5) sekitar 21.30 WIB. Kabar itu disampaikan oleh sang suami melalui sambungan telepon.

Kendati demikian, Annisa kala itu belum mengetahui bahwa sang adik merupakan salah satu korban pada peristiwa naas itu.

"Saya tahunya jam setengah 10. Dari suami, bilang "Jangan panik. Ada kabar enggak enak". Tapi belum tahu kalau dia (Robiatul) meninggal, cuma bilang bus dari sekolah ada yang kecelakaan," jelas Annisa.

Ditemui Minggu Pagi, mata Annisa tampak sembab. "Sudah habis air mata saya,".

Sesekali Annisa juga menerima ucapan duka cita dari para tetangga dan kerabat yang datang ke rumah duka.

Batal dimakamkan dekat ibunda

Annisa bercerita bahwa adiknya ini memiliki kepribadian yang ceria dan senang bergaul. Robiatul yang berusia 18 tahun itu lulus SMK dari Jurusan Pemasaran.

Secara keseluruhan, Robiatul merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Adapun ibu dari Robiatul telah meninggal dunia.

"Padahal tadi saya mau (memakamkan Robiatul) deket ibunya. Tapi ternyata ada kesepakatan jadi bikin satu jalur. Jadi sembilan orang dimakaminnya satu jalur," ungkap Annisa.

"Enggak jauh (dari rumah duka). Paling 300 meter sebelum Kubah Mas," kata dia.

Ingin supir dan perusahaan bus dihukum

Keluarga mengaku menyayangkan kecelakaan maut ini.

"Pastinya (menyayangkan). Karena mobil udah enggak layak kenapa masih dipakai. Yang namanya rem itu kan penting banget," kata Annisa.

Lebih lanjut, Annisa berharap sopir bus dan perusahaan bus yang membawa rombongan ini untuk dihukum

"Kalau bisa supirnya (dihukum) seumur hidup, terus perusahaan busnya ditutup," harap Annisa.

Sebanyak 11 orang korban tewas dalam kecelakaan bus terguling di Ciater, Subang, Jawa Barat kemarin.

Mereka terdiri dari 9 orang siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, 1 orang guru dan 1 orang warga sekitar kejadian.

Kecelakaan di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang ketika bus pariwisata yang ditumpang siswa terguling.

Kepala Dinas Kesehatan Subang Maxi mengatakan total korban, termasuk yang luka, dalam kejadian itu adalah 60 orang.

(pop/bac)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya