Erdogan soal Setop Perdagangan dengan Israel: Kami Lakukan Hal Benar
Sabtu, 04 Mei 2024 05:10 WIB
Erdogan menyatakan Turki sudah ambil langkah benar, memberhentikan perdagangan dengan Israel, hingga gencatan senjata disepakati. (AFP/Adem Altan)
--
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan buka suara mengenai pengambilan sikap menghentikan perdagangan dengan Israel karena konflik di Gaza. Penghentian dagang diumumkan pada Kamis (2/5).
Hal tersebut menjadi indikasi memburuknya hubungan kedua negara setelah Turki membatasi perdagangan dengan Israel pada April 2024.
"Kami tidak mengejar permusuhan atau konflik di wilayah kami," kata Erdogan pada Jumat (3/5) seperti diberitakan AFP. "Kami tidak ingin melihat konflik, darah atau air mata di wilayah kami.
"Sekarang kami tahu bahwa kami melakukan hal yang benar," Erdogan menegaskan.
Ia mengatakan penghentian perdagangan yang mencakup semua produk menjadi cara Turki menekan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata dan membuka akses lebih luas lagi bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Kami telah mengambil beberapa langkah untuk memaksa Israel menyetujui gencatan senjata dan meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza," kata Erdogan kepada sekelompok pengusaha di Istanbul.
"Kami akan mengawasi konsekuensi dari langkah yang kami ambil ini melalui koordinasi dan konsultasi dengan dunia usaha kami."
Pada April 2024, Turki sebagai salah satu dari sedikit negara mayoritas Muslim yang mengakui Israel mengumumkan pembatasan ekspor ke Israel, mencakup 54 produk mulai dari besi dan baja hingga bahan bakar jet.
Kementerian Perdagangan Turki pada Kamis (2/5) menangguhkan semua perdagangan dengan Israel. Penghentian disebut berlaku hingga Israel mengizinkan bantuan terus masuk ke Gaza tanpa hambatan, sepanjang konfliknya dengan Hamas.
"Ekspor dan impor ke dan dari Israel telah dihentikan, mencakup semua produk," kata Kementerian Perdagangan Turki dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan Reuters, Kamis (2/5).
"Turki akan menerapkan langkah-langkah baru ini... sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa gangguan," mereka menegaskan.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz langsung buka suara mengenai itu dan menuduh Erdogan melanggar perjanjian antara kedua negara setelah Ankara mengumumkan pembekuan perdagangan.
Namun Erdogan mengatakan, "Kami memiliki satu tujuan di sini, dan itu adalah untuk memaksa pemerintahan Netanyahu, yang lepas kendali karena dukungan militer dan diplomatik tanpa syarat dari Barat, untuk melakukan gencatan senjata."
"Jika gencatan senjata diumumkan dan bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang cukup diizinkan masuk ke Gaza, tujuan tersebut akan tercapai."
Sebagai pendukung perjuangan Palestina, Erdogan telah menjadi salah satu kritikus paling keras di dunia Muslim terhadap serangan Israel di Gaza.
Erdogan menuduh pemerintah Israel melakukan "terorisme negara", dan mencap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai "tukang jagal Gaza."
(AFP/chri)
Komentar
Posting Komentar