Indonesia Kehilangan Rp 180 Triliunan Tiap Tahun, Gara-gara WNI Marak Berobat ke Luar Negeri - Tribunnews
Indonesia Kehilangan Rp 180 Triliunan Tiap Tahun, Gara-gara WNI Marak Berobat ke Luar Negeri - Tribunnews
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ungkap saat ini masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) di sektor kesehatan yang perlu bersama-sama diselesaikan.
Salah satunya adalah tingginya masyarakat Indonesia yang berobat keluar negeri.
Baca juga: Patah Hati Bisa Picu Masalah Kesehatan Serius hingga Berujung Kematian
Menurut Jokowi hampir satu juta warga negara Indonesia yang memilih untuk berobat ke luar negeri dibanding di dalam negeri.
"Secara hitungan ekonomi negara kehilangan sekitar Rp 180 triliunan setiap tahunnya," ungkap Jokowi dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan, Minggu (28/4/2024).
Baca juga: Indonesia Luncurkan Program Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2024-2029
Selain itu, kesedian bahan baku obat juga menjadi catatan karena 90 persen masih impor.
Sementara untuk alat-alat kesehatan 52 persen juga masih didatangkan dari luar negeri.
”Untuk alat kesehatan itu tidak apa, tapi jangan sampai jarum, selang dan alat infus kita masih impor juga, jangan, kita harus produksi sendiri,” tambah Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengungkap persoalan kesehatan lain yang cukup besar adalah ketersedian tenaga kesehatan.
Saat ini jumlah dokter dan dokter Spesialis di Indonesia masih kurang.
Yaitu rasionya hanya 0,47 dan menempati urutan 147 di dunia.
Presiden berharap agar permasalahan kesehatan yang ada saat ini dapat diatasi bersama-sama dan terintegrasi dari pusat hingga ke daerah.
Baca juga: Rumah Sakit Kian Dituntut Berinovasi untuk Menekan Orang Indonesia Berobat Keluar Negeri
Untuk itu, lanjut Presiden, diperlukan rencana jangka panjang, rencana jangka menengah, rencana induk kesehatan yang sejalan baik di pusat sampai daerah.
“Semuanya harus in line, harus satu garis lurus. Oleh karena itu kita ingin mengkonsolidasikan hal itu dan mengintegrasikan agar kerja kita bersama-sama," imbaunya.
"Sehingga, bisa menghasilkan sebuah hasil yang konkret dari persoalan-persoalan kesehatan yang kita miliki,” tuturnya.
Komentar
Posting Komentar