Israel Serang Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza, 31 Orang Tewas dan 20 Luka-luka
VIVA – Otoritas setempat melaporkan bahwa Israel serang kamp pengungsi Nuseirat di Gaza, serangan itu terjadi pada Minggu 19 Mei 2024 pukul 03.00 waktu setempat.
Melansir dari thenationalnews.com, serangan besar-besaran dan penampakan juga dilaporkan terjadi di dekat rumah sakit Beit Lahia dan di Rafah di Utara Gaza.
VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di reruntuhan Gaza
Pihak berwenang melaporkan setidaknya sebanyak 31 orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza.
Mahmoud Bassal, juru bicara pertahanan sipil, menyatakan bahwa tim pertahanan sipil sedang menyisir puing-puing untuk mencari korban yang selamat.
Sedangkan Rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia oleh diserang oleh pesawat tempur dihentikan layanannya.
Serangan terhadap kamp Nuseirat yang padat penduduk telah mengakibatkan puluhan korban tewas. Pada bulan Maret, setidaknya 27 warga Palestina tewas.
Hanya beberapa hari setelah 30 orang tewas dalam serangan terhadap gedung tiga lantai yang menampung para pengungsi.
Sementara itu lebih dari 100 orang tewas dalam serangan di Gedung Insinyur kamp pada bulan Oktober, yang disebut oleh Human Rights Watch sebagai kemungkinan kejahatan perang.
Berdasarkan angka dari Kementerian Kesehatan wilayah tersebut, sejak perang dimulai pada Oktober, setidaknya 35.386 warga Palestina tewas dan 79.366 terluka di seluruh Gaza,
Bahkan sebanyak ribuan orang lainnya dilaporkan hilang di bawah reruntuhan bangunan yang rata di kawasan tersebut, sebab infrastruktur dasar telah hancur.
Menurut pertahanan sipil pada hari Minggu, puluhan orang juga masih hilang dan diperkirakan masih berada di bawah reruntuhan yang hancur tersebut.
Kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan, warga sipil telah mengungsi ke daerah lain di Gaza tengah dan selatan, beberapa orang juga mencoba mencari perlindungan di gedung-gedung yang hancur di Khan Younis, kata Philippe Lazzarini.
Sedangkan akses pangan, bahan bakar, dan bantuan bagi warga Gaza telah ditutup oleh Israel di perbatasan Rafah.
Oposisi Pemerintah Israel Desak Netanyahu Segera Akui Negara Palestina
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menerima Palestina sebagai negara merdeka, dengan syarat dan jaminan tertentu.
VIVA.co.id
23 Mei 2024
Komentar
Posting Komentar