Jepang Marah, Senator AS Minta Israel Jatuhkan 2 Bom Atom ke Gaza seperti Hiroshima-Nagasaki - Tribunnews
Jepang Marah, Senator AS Minta Israel Jatuhkan 2 Bom Atom ke Gaza seperti Hiroshima-Nagasaki
TRIBUNNEWS.COM - Jepang mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap referensi Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Lindsey Graham, yang menyarankan Israel menggunakan bom atom.
Lindsey Graham mengatakan Israel perlu menjatuhkan dua bom atom ke Gaza seperti apa yang dilakukan AS terhadap Hiroshima dan Nagasaki untuk mengalahkan Jepang dalam Perang Dunia II.
Pernyataan Lindsey Graham muncul saat senator tersebut menyerukan kepada pemerintah AS untuk melanjutkan dukungan militer untuk Israel dan menyarankan Israel menggunakan bom atom untuk mengalahkan gerakan Palestina, Hamas.
Menteri Luar Negeri Jepang, Kamikawa Yoko, mengatakan referensi itu tidak dapat diterima.
"Mengingat situasi saat ini di Timur Tengah, sangat tidak dapat diterima untuk mengangkat isu yang menjadikan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebagai contoh," kata Kamikawa Yoko, Menteri Luar Negeri Jepang, pada Kamis (16/5/2024).
"Pernyataan itu bertentangan dengan semangat kemanusiaan. Seharusnya kita memastikan agar tragedi Hiroshima dan Nagasaki tidak terulang kembali," ujarnya, dikutip dari Al Arabiya.
Senator AS Minta Israel Jatuhkan Bom Atom ke Gaza
Pada Senin (13/5/2024), Lindsey Graham mengklaim dalam sebuah wawancara dengan NBC News bahwa Israel memiliki hak untuk menyerang Gaza dengan bom nuklir, seperti yang dilakukan AS terhadap kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang untuk mengakhiri Perang Dunia II.
Ia menggambarkan hal itu sebagai keputusan yang tepat.
Hamas dalam pernyataannya mengutuk pernyataan mengejutkan yang dibuat oleh Lindsey Graham.
"Pernyataan-pernyataan ini menunjukkan betapa dalamnya kemerosotan moral yang telah mereka capai, dan mentalitas genosida dan kolonialisme yang terjadi di dalamnya, dengan sektor-sektor elit politik di Amerika Serikat, dan yang diidentikkan dengan kejahatan genosida dan tindakan tidak bermoral tentara pendudukan terhadap warga sipil yang tidak berdaya," kata Hamas dalam pernyataannya, Senin (13/5/2024).
Hamas menyerukan masyarakat bebas di dunia untuk mengutuk dan mengecam sikap-sikap seperti itu dan mendesak Israel untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina.
Baca juga: Ingin Cepat Menang, Senator Ini Benarkan Israel Serang Gaza Seperti AS Bom Hiroshima
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.303 jiwa dan 79.261 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (17/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
[FULL] Blunder Oposisi Dini Ganjar Pranowo Dahului Rakernas PDIP, Pengamat: Bukti Dia Kader Bandel
Komentar
Posting Komentar