Nah, Spanyol dan Irlandia Desak Komisi Eropa Putuskan Hubungan dengan Israel
OVEIDO, iNews.id - Spanyol dan Irlandia mendesak Komisi Eropa meninjau kembali hubungan dengan Israel. Seruan resmi kedua negara itu disampaikan di saat Israel mempersiapkan operasi serangan darat ke Rafah, Jalur Gaza, Palestina.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan, seruan tersebut disampaikan demi menjujung tinggi hak asasi manusia (HAM).
“Komitmen Uni Eropa terhadap hak asasi manusia dan martabat tidak bisa dikecualikan,” kata Sanchez, di media sosial X, merujuk pada ancaman serangan ke Rafah, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (15/2/2024).
Surat kabar The Irish Times dan El Pais melaporkan, Sanchez dan mitranya dari Irlandia, Taoiseach Leo Varadkar sudah mengirim surat resmi kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berisi seruan tersebut.
Kedua pemimpin mendesak Komisi Eropa untuk segera meninjau apakah Israel mematuhi kewajibannya, termasuk berdasarkan Perjanjian Asosiasi UE/Israel, untuk menghormati HAM dan prinsip-prinsip demokrasi sebagai elemen penting dalam hubungan kedua pihak.
Jika ada pelanggaran HAM, maka Komisi Eropa harus mengusulkan tindakan yang tepat terhadap Israel untuk dipertimbangkan oleh Dewan Eropa.
Dalam surat itu para pemimpin juga mengunkapkan keprihatinan terhadap situasi di Gaza.
“Operasi militer Israel yang diperluas ke wilayah Rafah merupakan ancaman serius dan segera yang harus segera dihadapi oleh komunitas internasional,” demikian isi surat.
Ada kekhawatiran luas bahwa Israel melanggar hukum humaniter internasional (IHL) dan HAM seraya menekankan penggunaan tekanan yang mengikat serta penilaian dari Mahkamah Internasional (ICJ).
“Serangan teroris mengerikan yang dilakukan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya tidak, dan tidak dapat, dijadikan pembenaran untuk melanggar HHI, dalam respons militer, yang berdampak terhadap penduduk sipil di Gaza,” bunyi surat tersebut.
Disebutkan pula, 90 persen penduduk Gaza menghadapi kerawanan pangan akut serta ada risiko kelaparan serius.
Mereka juga menyoroti lebih dari 28.000 warga Palestina yang tewas serta 1,9 juta pengungsi serta kerusakan infrastruktur yang besar.
Uni Eropa, kata kedua pemimpin, juga harus terus mendukung badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Copyright ©2024 iNews.id. All Rights Reserved
Komentar
Posting Komentar