Pilihan

Negosiasi Gencatan Senjata di Mesir Lanjut Tanpa Delegasi Israel - CNN Indonesia

 

Negosiasi Gencatan Senjata di Mesir Lanjut Tanpa Delegasi Israel

Minggu, 05 Mei 2024 04:01 WIB

Pihak Qatar, Mesir dan Amerika Serikat serta Hamas sudah hadir di negosiasi gencatan senjata di Kairo, namun Israel belum mengirimkan delegasinya. (REUTERS/Bassam Masoud)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilanjutkan di Kairo, Mesir pada Sabtu (4/5) walau tak dihadiri perwakilan Israel.

Mediator dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat duduk bersama delegasi Hamas di pembicaraan yang kemungkinan menghentikan perang secara sementara usai berlangsung selama hampir tujuh bulan.

Pembicaraan dilanjutkan buat mendengarkan tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata yang diajukan. Proposal itu mengupayakan perang berhenti selama 40 hari dan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina di Israel menurut penjelasan pihak Inggris.

Israel sejauh ini belum mengirimkan delegasi ke Kairo. Mereka mengatakan bakal melakukannya bila ada sinyal positif atas kerangka gencatan senjata yang diusulkan.

Sebelumnya negosiasi sudah dilakukan namun terhenti karena Hamas meminta gencatan senjata jangka panjang dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus-terusan mengatakan bakal menghancurkan sisa pejuang Hamas di Rafah yang disesaki warga sipil.

Ancaman serangan Rafah itu telah memicu kekhawatiran internasional atas konflik yang semakin besar.

Media Mesir, Al-Qahera News, yang terikat badan intelijen, mengutip pernyataan narasumber anonim tingkat tinggi bahwa 'ada kemajuan signifikan dalam negosiasi' dan para mediator menemukan formula yang memenuhi sebagian besar poin perselisihan.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP sebelum negosiasi terbaru ini bahwa mereka 'melihat dengan pikiran terbuka terhadap perubahan posisi pendudukan (Israel) dan posisi Amerika Serikat, namun ada masalah yang harus diatasi'.

Pejabat senior Hamas Hossam Badran pada Jumat (3/5) menuduh Netanyahu berusaha melemahkan proposal gencatan senjata terbaru dengan ancamannya untuk terus berperang atau tanpa kesepakatan.

Badran mengatakan desakan Netanyahu menyerang Rafah diperhitungkan bakal 'menggagalkan segala kemungkinan mencapai kesepakatan'.

(fea)

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek