Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi 9,55 Juta Ton pada 2024 - BeritaSatu

 

Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi 9,55 Juta Ton pada 2024

Jumat, 3 Mei 2024 | 11:46 WIB
Muharom Adi Yuliarta / AD

Ilustrasi pupuk bersubsidi. (Beritasatu.com/Herlan Adiwisastra)

Kebumen, Beritasatu.com - Guna mengantisipasi meroketnya harga pangan di pasaran, pemerintah kembali menambah alokasi subsidi pupuk mencapai Rp 28 triliun atau 9,55 juta ton pupuk bersubsidi pada 2024. Pemerintah juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi aman saat musim tanam bagi para petani.

Hal tersebut disampaikan oleh PLT Sekretaris Jendral Kementerian Pertanian (Kementan) RI saat kunjungannya di Desa Adiwarno Kecamatan Buayan Kebumen Jawa Tengah pada Kamis (2/5/2024) sore. Pihaknya menyampaikan, pemerintah akan menambah subsidi pupuk mencapai Rp 28 triliun, atau sebanyak 9,55 juta ton pupuk bersubsidi.

“Subsidi pupuk sudah ditambah sekarang dari tadinya 4,76 juta ton di 2023 sekarang sudah dinaikkan dua kali lipat sudah menjadi 9,55 juta ton, dengan anggaran yang ditambah Rp 28 triliun,” kata Prihasto Styanto.

Pihaknya juga menjamin tidak terjadi kelangkaan pupuk di tingkat petani, saat memasuki musim tanam kedua. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan harga pangan, akibat dampak El Nino berkepanjangan pada 2023 lalu.

“Jadi pupuk sudah tidak ada masalah, semua aturan yang terkait dengan pupuk sudah disiapkan dan tinggal eksekusi dari level provinsi sampai ke bawah. Sudah tidak ada masalah untuk pupuk, anggaran sudah disediakan pemerintah. Untuk itu, kelangkaan sudah bisa diatasi semuanya,” lanjutnya.

Selain subisidi pupuk, pemerintah pusat juga terus mengirim bantuan alat mesin pertanian (alsintan) ke berbagai daerah termasuk Kebumen.

Menurut Prihasto, dukungan alsintan ini juga cukup penting untuk mendukung produktivitas pertanian. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama musim tanam. Kementan juga telah memberikan bantuan berupa 4.000 unit pompa air di Jawa Tengah, guna pemenuhan pengairan di area lahan pertanian.

Kementan juga melakukan upaya perluasan area tanam, dengan memanfaatkan aliran sungai untuk pengairan sawah tadah hujan. Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, karena menurutnya, dalam satu bulan, minimal harus ada satu juta hektare lahan sawah sudah tertanami padi untuk kebutuhan pangan nasional dalam tiga bulan ke depan.

“Kita dorong pertanaman yang ada untuk dimaksimalkan dengan manfaatkan sumber air, seperti ini banyak sekali airnya. Ada dua meter sampai tiga meter kubik per detik seperti sekarang ini, ini kalau dibuang ke laut apa tidak sayang, kenapa ini enggak dimanfaatkan tinggal didorong sedikit saja lima sampai enam meter sudah bisa mengairi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Adiwarno, Wawan Rajiko mengatakan, kedatangan jajaran Kementan menjadi angin segar bagi kalangan petani di desanya. Sebab, para kelompok tani dapat lebih leluasa menyampaikan sejumlah persoalan pertanian yang selama ini dihadapi.

"Tadi disampaikan pupuk itu aman. Kami minta itu karena mata rantai penyaluran terlalu panjang dan agar petani lebih mudah dapat pupuk,” tuturnya.

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

Baca Juga

Komentar