Pilihan

Spesifikasi Bayraktar Akinci, Drone Canggih Turki yang Temukan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

 

Spesifikasi Bayraktar Akinci, Drone Canggih Turki yang Temukan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

JAKARTA, iNews.id - Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter di daerah barat laut negara itu, Minggu (19/5/2024) kemarin. Kabar kematian dua tokoh penting Negeri Persia itu dikonfirmasi setelah bangkai heli yang membawa mereka ditemukan hari ini.

Puing-puing helikopter Raisi pertama kali terdeteksi oleh drone Turki, Bayraktar Akinci, pada Senin (20/5/2024) dini hari waktu setempat. Posisi bangkai kendaraan itu ditemukan dengan menggunakan teknologi pelacak panas. Pascapenemuan posisi heli itu, otoritas Turki lalu melanjutkan informasi tersebut ke pihak berwenang Iran.

Spesifikasi drone Bayraktar Akinci

Dikutip dari laman resmi produsen drone tersebut, Baykar Technologies, Bayraktar Akinci memiliki desain badan pesawat dan sayap yang unik. Pesawat tak berawak itu termasuk platform kelas strategis yang dapat membawa berbagai muatan.

Bayraktar Akinci dilengkapi dengan avionik kecerdasan buatan ganda yang mendukung pemrosesan sinyal, fusi sensor, dan kesadaran situasional secara real time. Drone canggih ini juga mampu melakukan operasi yang dilakukan bersama jet tempur. 

Pesawat ini membawa sistem pendukung elektronik, sistem komunikasi satelit ganda, radar udara-ke-udara, radar penghindar tabrakan, dan radar aperture sintetis. Tak hanya itu, Bayraktar Akinci juga dapat digunakan dalam misi serangan udara-ke-darat dan udara-ke-udara.

Dengan sistem perangkat keras dan perangkat lunak elektronik triple redundant, Bayraktar Akinci mampu membawa muatan berbagai jenis amunisi, rudal, dan bom di medan perang. Di antaranya adalah amunisi pintar mini MAM-L, amunisi pintar mini MAM–C, rudal L-UMTAS, serta bom berpemandu MK-81, MK-82, MK-83, dan masih banyak lagi. Ke depan, Bayraktar Akinci juga akan dilengkapi dengan sistem radar yang lebih canggih, yaitu AESA multifungsi untuk estimasi meteorologi udara-ke-udara.

Drone ini mampu mengudara di ketinggian 40.000 kaki (12.192 meter) dengan durasi terbang mencapai 24 jam. Kontrol penerbangan sepenuhnya otomatis dan dilengkapi 3 sistem autopilot redundan (triple redundant). Yang lebih menarik, fitur pendaratan dan lepas landas drone ini juga sepenuhnya otomatis tanpa ketergantungan pada sistem darat. Tak cukup sampai di situ, sistem navigasinya menggunakan fusi sensor internal tanpa ketergantungan pada GPS.

Bayraktar Akinci juga didukung dengan mode penerbangan semiotonom. Drone ini menggunakan baterai berbasis litium redundan yang unik.

Copyright ©2024 iNews.id. All Rights Reserved

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek