Kambing Jawa Mulai Digantikan Domba untuk Berkurban di Jogja - kumparan
Di Jogja, kambing jawa makin jarang dijadikan hewan kurban. Di sejumlah tempat penjualan hewan kurban di Jogja, lebih banyak menjual domba daripada kambing jawa.
Hal itu salah satunya terjadi di Ternak Harmony, salah satu peternakan yang ada di Sidomoyo, Godean, Sleman.
“Benar, kebetulan banyak yang lebih berminat kepada domba daripada kambing,” kata Pemilik Ternak Harmony, Muhammad Akrom, Sabtu (15/6).
Padahal, kata Akrom, beberapa tahun sebelumnya hewan kurban di Jogja lebih banyak didominasi oleh kambing jawa.
“Perubahan trennya tahun sebelum pandemi, jadi di 2018, 2019. Sebenarnya bukan tren ya, tapi lebih ke pengetahuan masyarakat yang sudah lebih baik,” ujarnya.
Akrom bilang, perubahan tren ini salah satunya karena harga domba yang lebih terjangkau ketimbang daging jawa. Harga satu ekor domba masih banyak yang di bawah Rp 2 juta, sedangkan harga kambing jawa rata-rata sudah di atas Rp 2 juta.
“Domba 6 bulan bisa dikurbankan, kambing 1,5 tahun atau 2 tahun. Masyarakat sudah paham dengan harga domba 1 tahun lebih miring daripada domba yang 2 tahun. Domba 1,8 dan 1,9 juta sudah bisa dapet, kalau kambing jarang yang harga segitu,” ujarnya.
Selain itu, dengan harga yang sama, daging domba juga relatif lebih banyak dibandingkan dengan daging kambing jawa. Daging kambing jawa juga dikenal lebih bau dibandingkan dengan kambing domba.
Pemilik Ternak Desa Al Kautsar yang juga berada di Godean, Ale Ikhwan Jamali, mengatakan bahwa memang ada perbedaan peruntukan antara domba dan kambing jawa. Kambing domba memang diperuntukkan untuk dimanfaatkan dagingnya, sementara kambing jawa lebih ditujukan untuk dimanfaatkan susunya.
“Secara tujuan, produksi kambing kan penghasil susu, daging ke domba. Kebutuhan harian daging dan aqiqah lebih cocok domba daripada kambing,” kata Ale Ikhwan.
Komentar
Posting Komentar