Pilihan

Putin: Rusia Tak Perlu Pakai Senjata Nuklir untuk Raih Kemenangan di Ukraina - inews

 

Putin: Rusia Tak Perlu Pakai Senjata Nuklir untuk Raih Kemenangan di Ukraina

ST PETERSBURG, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim Moskow tidak perlu menggunakan senjata nuklir untuk meraih kemenangan dalam perang di Ukraina. Pernyataannya tersebut menjadi sinyal terkuat dari Kremlin sampai saat ini bahwa konflik yang sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun itu tidak akan meningkat menjadi perang nuklir.

"Penggunaannya dimungkinkan dalam kasus luar biasa, jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara (Rusia). Saya rasa kasus seperti itu tidak akan terjadi. Hal seperti itu tidak diperlukan," kata Putin saat menghadiri sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Jumat (7/6/2024).

Sejak Putin memerintahkan pasukannya menyerang Ukraina pada Februari 2022, dia telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa Rusia akan menggunakan senjata semacam itu jika diperlukan untuk mempertahankan diri. Komentar itu dianggap Barat sebagai ancaman nuklir.

Moskow menganggap Krimea–yang direbutnya dari Ukraina pada 2014–dan empat wilayah Ukraina lainnya kini sebagai bagian integral dari wilayah Federasi Rusia. Klaim tersebut meningkatkan kemungkinan serangan nuklir Moskow jika Kiev mencoba untuk merebut kembali wilayah-wilayah tersebut.

Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap berbagai sasaran Rusia, termasuk di Krimea. Kiev pun berjanji untuk mengusir semua pasukan Moskow dari wilayahnya.

Lebih lanjut Putin mengatakan, dia tidak menutup peluang adanya perubahan pada doktrin nuklir Rusia, yang menetapkan kondisi-kondisi atau syarat-syarat senjata tersebut dapat digunakan. Dia juga mengatakan, jika diperlukan, Rusia dapat melakukan uji coba senjata nuklir, meski Putin memandang hal tersebut tidak perlu dilakukan saat ini.

Untuk diketahui, Rusia dan Amerika Serikat menguasai hampir 90 persen senjata nuklir dunia. Putin pun mengaku senantiasa berdoa agar dunia tidak pernah menyaksikan perang nuklir. 

"Dan kita tidak memerlukan hal itu. Karena angkatan bersenjata kita tidak hanya memperoleh pengalaman, mereka juga meningkatkan efektivitasnya (di medan perang)," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pasukan Rusia terus bergerak maju di sepanjang garis depan di Ukraina. Mereka telah merebut wilayah seluas 880 km persegi sejak awal tahun ini, termasuk 47 desa dan kota di negara tetangganya itu.

Putin mengatakan Rusia telah meningkatkan produksi amunisi lebih dari 20 kali lipat dan melampaui produksi Ukraina dan Barat dalam berbagai ukuran.

Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada 2020 menetapkan kondisi-kondisi di mana presiden negara itu akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir. Menurut doktrin tersebut, secara umum, senjata itu dapat dipakai sebagai respons terhadap serangan yang juga menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, ataupun terhadap penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia ketika keberadaan negara terancam.

"Tetapi doktrin ini adalah alat yang hidup dan kami dengan hati-hati mengamati apa yang terjadi di dunia sekitar kita dan tidak mengecualikan melakukan beberapa perubahan terhadap doktrin ini. Hal ini juga terkait dengan pengujian senjata nuklir," ucapnya.

"Kalau perlu kita lakukan tes. Sejauh ini juga belum diperlukan," tuturnya.

Belum lama ini, Presiden AS Joe Biden mulai memberi izin kepada Ukraina menggunakan senjata Amerika untuk menyerang wilayah Rusia. Langkah itu memicu peringatan dari Moskow mengenai potensi peningkatan konflik yang sudah berlangsung lebih dari 27 bulan itu.

Rabu lalu, Putin mengatakan dia dapat mengerahkan rudal konvensional dalam jarak serang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa jika mereka mengizinkan Ukraina untuk menyerang lebih dalam ke Rusia dengan senjata jarak jauh Barat. Dia bahkan juga mempertimbangkan untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat dengan senjata jarak jauh yang canggih.

Copyright ©2024 iNews.id. All Rights Reserved

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek