Sekutu Putin Marah Rudal ATACMS Serang Crimea: AS Akan Terbakar di Neraka
Dmitry Medevedev, sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin, marah setelah Ukraina menyerang Crimea dengan rudal ATACMS pasokan Amerika Serikat. Foto/REUTERS
- Dmitry Medevedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan
Rusiayang juga sekutu utama Presiden Vladimir Putin, menyampaikan kemarahannya setelah Ukraina menyerang Crimea dengan rudal ATACMS pasokan Amerika Serikat (AS).
Serangan itu terjadi pada hari Minggu di Sevastopol, Crimea. Empat orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan empat rudal Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dikirim AS ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara, namun pecahan dari rudal kelima menyebabkan beberapa korban jiwa di darat.
“Tanggung jawab atas serangan rudal yang disengaja terhadap warga sipil Sevastopol terutama ditanggung oleh Washington, yang memasok senjata-senjata ini ke Ukraina, dan oleh rezim Kyiv, yang wilayahnya merupakan wilayah serangan ini dilakukan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (24/6/2024).
Medvedev menyampaikan kemarahannya melalui Telegram.
“Bajingan dari AS memasok rudal dengan muatan cluster kepada pendukung Bandera dan membantu mengarahkan mereka ke sasaran. Para bajingan di Kyiv memilih pantai dengan orang-orang yang damai sebagai target dan menekan tombolnya. Keduanya akan terbakar di neraka. Saya harap tidak hanya dalam api suci, tapi bahkan lebih awal lagi—dalam api duniawi," tulis Medvedev.
Medvedev terus mengutuk serangan itu, mengeklaim serangan itu dilakukan oleh ekstremis seperti halnya serangan mengerikan terhadap sebuah sinagoga dan dua gereja Ortodoks di Dagestan pada hari Minggu.
“Semua yang terjadi bukanlah aksi militer, melainkan serangan teroris yang keji terhadap rakyat kami, yang dilakukan pada hari raya Ortodoks. Sama seperti pembantaian di Dagestan yang dilakukan oleh para ekstremis. Oleh karena itu, kini semuanya—pihak berwenang Amerika, rezim Bandera dan orang-orang fanatik yang gila—tidak ada bedanya bagi kami. Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban," paparnya.
Stepan Bandera adalah pemimpin Organisasi Nasionalis Ukraina selama Perang Dunia II. Dia adalah tokoh yang memecah belah, dan banyak orang di Ukraina bagian barat memandangnya sebagai pejuang kemerdekaan melawan dominasi Uni Soviet.
Namun, kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur menganggapnya sebagai sekutu fasis pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.
Lihat Juga: AS Tarik Kapal Induk Eisenhower usai Melawan Houthi Berbulan-bulan, Digantikan Theodore Roosevelt
(mas)
Komentar
Posting Komentar