SYL Merasa Terhina Disidang Korupsi: Mestinya Negara Beri Penghargaan kepada Saya - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

SYL Merasa Terhina Disidang Korupsi: Mestinya Negara Beri Penghargaan kepada Saya - inews

Share This

 

SYL Merasa Terhina Disidang Korupsi: Mestinya Negara Beri Penghargaan kepada Saya

JAKARTA, iNews.id - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan proses persidangan kasus dugaan penerimaan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) membuat dirinya merasa terhina dan tertekan. Dia merasa berhak mendapat penghargaan dari pemerintah karena pernah memberikan pemasukan kepada negara Rp15 triliun.

Dia menyinggung data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kinerja Kementan di bawah kepemimpinannya, menyebutkan bahwa Kementan pernah berkontribusi lebih dari Rp15 triliun per tahun ke negara. 

"Saya tidak menagih Yang Mulia, tetapi mestinya negara memberikan penghargaan kepada saya. Saya komplain kepada Jokowi. Izin Yang Mulia, dari data BPS yang saya miliki, saya tidak pernah berkontribusi di bawah Rp 15 triliun dalam setiap tahun. Bapak cuma cari Rp 44 miliar selama empat tahun, terdiri dari parfum dan lain-lain, saya cuma menuntut keadilan," ujarnya dalam persidangan, Senin (24/6/2024).

SYL mengatakan telah bekerja dalam memimpin Kementan.

"Saya cuma menuntut keadilan. Enggak usah lah hargai saya. Saya siap masuk tahanan, saya siap masuk penjara. Tapi hargai apa yang disampaikan orang-orang ini," kata SYL.


Pernyataan tersebut disampaikan SYL saat bersaksi untuk terdakwa Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan nonaktif Muhammad Hatta dan Sekretaris Jenderal Kementan nonaktif Kasdi Subagyono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat.

SYL mengungkapkan kekagetannya terhadap perubahan sikap Muhammad Hatta dan Kasdi Subagyono, yang sebelumnya sangat dekat dan baik padanya. 

"Aneh, karena selama ini mereka begitu dekat saya sebagai bapaknya. Sekarang semua menuding saya Yang Mulia," katanya.

Lebih lanjut, SYL menekankan bahwa kedatangannya ke Jakarta bertujuan untuk mengejar prestasi dan menjalankan perintah presiden serta negara dengan baik. Dia merasa bahwa semua upayanya telah dilakukan dengan bantuan dari berbagai pejabat Kementan. 

"Menurut saya ini sudah dilakukan. Saya menjabarkan perintah presiden dan perintah negara ke seluruh dunia, dan itu juga saya lakukan dengan baik. Itu bantuan Sekjen, bantuan dirjen-dirjen," tuturnya.

Namun, SYL merasa bahwa saat ini dirinya berada dalam posisi paling hina setelah 30 tahun mengabdi. 

"Saya berharap ini bagian dari perjuangan saya, tetapi ternyata dari perjalanan ini, seperti inilah kondisi saya. Saya menjadi pencuri, saya orang koruptor, saya disogok-sogok, seperti itu," katanya.

SYL juga menyatakan bahwa hukuman atas tuduhan tersebut tidak hanya dirasakan olehnya, tetapi juga oleh istri dan anak-anaknya. Untuk itu, dia meminta keadilan dari negara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages