Saturday
9Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

Berkantor Perdana di IKN, Jokowi Tunjukkan Istana Kepresidenan hingga Gelar Rapat Terbatas - Halaman all - Serambinews

7 min read

 

Berkantor Perdana di IKN, Jokowi Tunjukkan Istana Kepresidenan hingga Gelar Rapat Terbatas - Halaman all - Serambinews

Berkantor Perdana di IKN, Jokowi Tunjukkan Istana Kepresidenan hingga Gelar Rapat Terbatas - Halaman all - Serambinews | OPSIIN-1

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengawali kegiatan berkantor perdananya di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dengan berkeliling kawasan Istana Kepresidenan, pada Senin, 29 Juli 2024, pagi.

Kepala Negara yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno turut mengajak awak media untuk meninjau sejumlah ruangan yang ada di kawasan Istana Kepresidenan, termasuk Kantor Presiden.

Presiden mengatakan bahwa saat ini progres perkembangan pembangunan IKN masih berjalan dengan baik.

"Kami datang ke sini untuk mengecek progres perkembangan terakhir dari pembangunan IKN. Khususnya, pembangunan Istana, saya melihat semuanya masih dalam proses," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya kepada awak media, sebagaimana dilansir siaran pers Sekretariat Presiden.

Menurut Kepala Negara, saat ini masih terdapat ribuan orang yang sedang melakukan pekerjaan pembangunan IKN.

Oleh karena itu, ia tidak ingin kehadirannya mengganggu progres pembangunan yang sedang berjalan.

"Saya tidak mau banyak mengganggu mereka biar progresnya tidak terhambat karena kedatangan saya," ungkapnya.

Meski pembangunan masih berjalan, Presiden mengatakan bahwa ia akan mulai bekerja di Kantor Presiden kawasan IKN, mulai dari menerima tamu hingga menggelar rapat.

"Hari ini saya juga akan menerima untuk rapat-rapat di sini. Di ruang kerja presiden, tetapi saya tidak bisa mengajak [wartawan] karena masih banyak yang bekerja, masih ada pembersihan, masih ada cleansing, dan semua masih dalam progres yang banyak," ucap Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi sejumlah fasilitas pendukung yang sudah tersedia di IKN.

Kepala Negara menyebut sejumlah fasilitas pendukung yang ada sudah cukup baik.

WP Kena Tipu sampai Uang Terkuras, DJP Sarankan Lapor ke Sini - DDTCBaca juga WP Kena Tipu sampai Uang Terkuras, DJP Sarankan Lapor ke Sini - DDTC

"Air melimpah, listrik oke, internet bagus," tutur Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden tampak mengajak awak media berkeliling seraya berbincang santai.

Presiden mengajak awak media melihat lobi kantor presiden, ruang konferensi pers, dan plaza pandang (viewing deck).

Baca juga: Presiden Jokowi Mulai Ngantor Perdana di IKN Kalimantan Timur, Akui Tidur Tak Nyenyak Semalam

Jokowi: Air Melimpah, Listrik Oke, Internet Bagus

Presiden Joko Widodo mengatakan, ketersediaan air, listrik, dan jaringan internet sudah baik saat dirinya mulai berkantor di Kantor Presiden, kawasan Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024).

"Enggak ada masalah. Air melimpah, listrik oke," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan sebagimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden pada Senin pagi.

"Internet bagus," kata dia.

Sementara itu, untuk kegiatan berkantor di IKN, Presiden Jokowi menyebut dirinya melakukan "soft ngantor".

  Dunia Internasional,   Pesawat Mata-mata Militer AS Berkeliaran di 'Depan Pintu' China | Halaman Lengkap  logo-apps-sindo Makin mudah baca berita nasional dan internasional.  Kanal  MNC Portal  Live TV  MNC Networks  Muhaimin Jum'at, 08 Agustus 2025 - 09:41 WIB  Pesawat Mata-mata Militer... Pesawat mata-mata militer AS Combat Sent berkeliaran di depan pintu China di Laut China Selatan. Foto/US Air Force  BEIJING - Sebuah pesawat mata-mata militer Amerika Serikat (AS) telah terdeteksi terbang jauh ke wilayah sengketa di Laut China Selatan, yang oleh media Amerika gambarkan sebagai "depan pintu" China. Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat itu muncul di wilayah tersebut pada hari Selasa lalu. Pentagon biasanya tidak mengungkapkan secara spesifik tentang operasi militernya, tetapi lembar fakta Angkatan Udara AS menyebutkan bahwa pesawat mata-mata Combat Sent mengumpulkan informasi pengintaian elektronik strategis untuk para pengambil keputusan dalam rantai komando militer AS.  "Menemukan dan mengidentifikasi sinyal radar darat, laut, dan udara militer asing, Combat Sent mengumpulkan dan memeriksa setiap sistem secara mendetail, memberikan analisis strategis bagi para prajurit," ujar Angkatan Udara AS, dalam penjelasan tentang peran platform tersebut dalam mengembangkan tindakan penanggulangan anti-radar yang efektif seperti jamming (pengacauan), sebagaimana dikutip dari Newsweek, Jumat (8/8/2025).  Baca Juga: China Bangun Armada di Tengah Laut, Nelayan atau Mata-Mata?  Menurut geodata yang dilaporkan situs web Flightradar24, Comba Sent yang juga dikenal sebagai RC-135U menyelidiki perairan di sekitar Kepulauan Spratly dan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan dalam penerbangan 10 jam dari pusat militer utama di Jepang barat daya.  Penerbangan pada 6 Agustus tersebut pertama kali terdeteksi oleh analis intelijen sumber terbuka MeNMyRC1, mantan anggota kru RC-135 dan spesialis platform intelijen sinyal. Mereka mengatakan bahwa jarang sekali penerbangan mata-mata AS terlihat begitu jauh di selatan Laut China Selatan, sekaligus mencatat bahwa wilayah tersebut seringkali kekurangan penerima darat yang cukup untuk menangkap jejak pesawat.  Combat Sent, yang dikerahkan pada akhir Juni dari daratan Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Kadena di Pulau Okinawa, Jepang, melakukan penerbangan terakhirnya tepat setelah pukul 06.00 pagi waktu terkoordinasi universal atau UTC, menurut Flightradar24. Pesawat itu baru mendarat setelah pukul 16.00 sore UTC di hari yang sama.  Catatan penerbangan menunjukkan bahwa Combat Sent telah dikerahkan dalam penerbangan yang diduga untuk pengumpulan intelijen elektronik setidaknya 11 kali sejak 1 Juli, menyelidiki wilayah yang disengketakan, termasuk di selatan perbatasan Korea Utara serta di dekat provinsi paling selatan China; Hainan, yang merupakan lokasi salah satu kapal induk Angkatan Laut China yang ditempatkan di Laut China Selatan.  Angkatan Udara menyatakan bahwa awak pesawat Combat Sent mencakup minimal 10 perwira perang elektronik dan enam atau lebih spesialis area misi. Pesawat ini memiliki jangkauan bahan bakar lebih dari 4.500 mil dan ketinggian operasional lebih dari 35.000 kaki.  Militer AS mengoperasikan dua platform Combat Sent. Kedua platform tersebut pertama kali terbang pada pertengahan 1960-an dan diperkirakan akan tetap beroperasi hingga tahun 2040-an.  Lembaga think tank yang berbasis di Beijing, South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, menulis di X bahwa mereka telah melacak 48 serangan mendadak oleh pesawat mata-mata AS di Laut China Selatan pada bulan Juli saja, empat di antaranya adalah RC-135.  China mengeklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly di lepas pantai barat Filipina dan telah menguasai gugusan Paracel di sebelah timur Vietnam sejak pertengahan 1970-an.  Di kedua gugus pulau yang disengketakan tersebut, China telah memperluas beting dan mereklamasi terumbu karang secara artifisial untuk membangun pangkalan militer besar yang menampung radar, barak, dan lapangan terbang.  China belum berkomentar atas kehadian pesawat mata-mata AS tersebut. Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan kepada wartawan pada 9 Februari: "Pesawat dan kapal perang AS sering melakukan pengintaian jarak dekat di sekitar China, yang secara serius mengancam keamanan nasional China dan merusak perdamaian serta stabilitas regional."  (mas)  wa-channel Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari  Follow Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga! Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya  Infografis  J-36 China Diklaim Bisa... J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS -  SINDOnews Baca juga Dunia Internasional, Pesawat Mata-mata Militer AS Berkeliaran di 'Depan Pintu' China | Halaman Lengkap logo-apps-sindo Makin mudah baca berita nasional dan internasional. Kanal MNC Portal Live TV MNC Networks Muhaimin Jum'at, 08 Agustus 2025 - 09:41 WIB Pesawat Mata-mata Militer... Pesawat mata-mata militer AS Combat Sent berkeliaran di depan pintu China di Laut China Selatan. Foto/US Air Force BEIJING - Sebuah pesawat mata-mata militer Amerika Serikat (AS) telah terdeteksi terbang jauh ke wilayah sengketa di Laut China Selatan, yang oleh media Amerika gambarkan sebagai "depan pintu" China. Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat itu muncul di wilayah tersebut pada hari Selasa lalu. Pentagon biasanya tidak mengungkapkan secara spesifik tentang operasi militernya, tetapi lembar fakta Angkatan Udara AS menyebutkan bahwa pesawat mata-mata Combat Sent mengumpulkan informasi pengintaian elektronik strategis untuk para pengambil keputusan dalam rantai komando militer AS. "Menemukan dan mengidentifikasi sinyal radar darat, laut, dan udara militer asing, Combat Sent mengumpulkan dan memeriksa setiap sistem secara mendetail, memberikan analisis strategis bagi para prajurit," ujar Angkatan Udara AS, dalam penjelasan tentang peran platform tersebut dalam mengembangkan tindakan penanggulangan anti-radar yang efektif seperti jamming (pengacauan), sebagaimana dikutip dari Newsweek, Jumat (8/8/2025). Baca Juga: China Bangun Armada di Tengah Laut, Nelayan atau Mata-Mata? Menurut geodata yang dilaporkan situs web Flightradar24, Comba Sent yang juga dikenal sebagai RC-135U menyelidiki perairan di sekitar Kepulauan Spratly dan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan dalam penerbangan 10 jam dari pusat militer utama di Jepang barat daya. Penerbangan pada 6 Agustus tersebut pertama kali terdeteksi oleh analis intelijen sumber terbuka MeNMyRC1, mantan anggota kru RC-135 dan spesialis platform intelijen sinyal. Mereka mengatakan bahwa jarang sekali penerbangan mata-mata AS terlihat begitu jauh di selatan Laut China Selatan, sekaligus mencatat bahwa wilayah tersebut seringkali kekurangan penerima darat yang cukup untuk menangkap jejak pesawat. Combat Sent, yang dikerahkan pada akhir Juni dari daratan Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Kadena di Pulau Okinawa, Jepang, melakukan penerbangan terakhirnya tepat setelah pukul 06.00 pagi waktu terkoordinasi universal atau UTC, menurut Flightradar24. Pesawat itu baru mendarat setelah pukul 16.00 sore UTC di hari yang sama. Catatan penerbangan menunjukkan bahwa Combat Sent telah dikerahkan dalam penerbangan yang diduga untuk pengumpulan intelijen elektronik setidaknya 11 kali sejak 1 Juli, menyelidiki wilayah yang disengketakan, termasuk di selatan perbatasan Korea Utara serta di dekat provinsi paling selatan China; Hainan, yang merupakan lokasi salah satu kapal induk Angkatan Laut China yang ditempatkan di Laut China Selatan. Angkatan Udara menyatakan bahwa awak pesawat Combat Sent mencakup minimal 10 perwira perang elektronik dan enam atau lebih spesialis area misi. Pesawat ini memiliki jangkauan bahan bakar lebih dari 4.500 mil dan ketinggian operasional lebih dari 35.000 kaki. Militer AS mengoperasikan dua platform Combat Sent. Kedua platform tersebut pertama kali terbang pada pertengahan 1960-an dan diperkirakan akan tetap beroperasi hingga tahun 2040-an. Lembaga think tank yang berbasis di Beijing, South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, menulis di X bahwa mereka telah melacak 48 serangan mendadak oleh pesawat mata-mata AS di Laut China Selatan pada bulan Juli saja, empat di antaranya adalah RC-135. China mengeklaim kedaulatan atas Kepulauan Spratly di lepas pantai barat Filipina dan telah menguasai gugusan Paracel di sebelah timur Vietnam sejak pertengahan 1970-an. Di kedua gugus pulau yang disengketakan tersebut, China telah memperluas beting dan mereklamasi terumbu karang secara artifisial untuk membangun pangkalan militer besar yang menampung radar, barak, dan lapangan terbang. China belum berkomentar atas kehadian pesawat mata-mata AS tersebut. Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan kepada wartawan pada 9 Februari: "Pesawat dan kapal perang AS sering melakukan pengintaian jarak dekat di sekitar China, yang secara serius mengancam keamanan nasional China dan merusak perdamaian serta stabilitas regional." (mas) wa-channel Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari Follow Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga! Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya Infografis J-36 China Diklaim Bisa... J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS - SINDOnews

Menurut Presiden, kegiatannya berkantor pada Senin ini diisi dengan rapat terbatas (ratas) bersama jajaran Otorita IKN, gubernur, dan bupati setempat.

Ia menyebutkan, kegiatannya pada Senin ini untuk pemanasan kerja di IKN.

"Hari ini saya ratas dengan Otorita IKN, gubernur, bupati di sekitar IKN. Pemanasan," ujar Jokowi saat memberikan keterangan di Kantor Presiden, kawasan IKN, Senin.

"Ya kalau berkantor ya soft ngantor. Karena kan lewat pekerja juga (aktivitasnya berada di antara para pekerja proyek IKN)," tutur dia. 

Kepala Negara mengatakan, ia akan melihat situasi terlebih dulu sebelum memastikan akan berapa lama berkantor di IKN.

Selain itu, mantan Gubernur Jakarta tersebut juga mempertimbangkan aktivitas pekerja proyek yang harus berhenti saat dirinya lewat.

"Ke sananya itu lewat orang bekerja berhenti semua. Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) itu lho semua dicek. Saya lewat, maksud saya yang kerja biar kerja, saya lewat," tutur Jokowi

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan, ia tak bisa mengajak wartawan ke ruang kerjanya yang ada di IKN.

Sebab, di area itu masih banyak pekerja yang sedang menuntaskan pekerjaan mereka, antara lain membersihkan sisa-sisa pembangunan dan melakukan furnishing.

"Semuanya masih berjalan dan hari ini saya juga akan menerima untuk rapat-rapat di sini, di ruang kerja Presiden. Tapi saya enggak bisa mengajak karena masih banyak yang bekerja," ujar dia. 

"Supaya semua yang bekerja enggak terganggu, masih ada pembersihan, masih ada furnishing. Semuanya masih dalam progres yang baik," kata Jokowi.

Baca juga: BERITA POPULER-Penumpang Wanita Diusir Paksa dari Pesawat, Pendaftaran CPNS 2024, Batas Waktu Sholat

Baca juga: Fakta-Fakta Brimob Bentrok dengan Polisi di Tual, Berawal dari Razia, Sempat Damai Lalu Bentrok Lagi

Baca juga: VIDEO Satu Skuadron Hizbullah Kepung Markas Tentara Israel di Barak Yiftah, Targetkan Mata-mata IDF

Kompas.com dengan judul "Berkantor Perdana di IKN, Jokowi: Air Melimpah, Listrik Oke, Internet Bagus "

Kompas.com dengan judul "BERITA FOTO: Momen Jokowi Tunjukkan Istana Kepresidenan IKN ke Wartawan"

Komentar
Additional JS