Brigade Al-Qassam Main Ayunan sebelum Ledakkan Tank Tentara Israel di Shujaiya - TribunNews
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, menerbitkan video yang menunjukkan para pejuangnya sedang bersantai sebelum melakukan penyergapan terhadap tentara Israel di Shujaiya, Kota Gaza.
Video tersebut memperlihatkan cuplikan anggota Brigade Al-Qassam sedang berayun di sebuah ayunan dan rekannya duduk di kursi di sampingnya.
“Kami sedang menunggu musuh. Kami telah menyiapkan penyergapan yang sempurna untuknya," kata anggota Brigade Al-Qassam yang duduk di kursi, dalam video yang rilis Senin (1/7/2024).
Dalam salah satu cuplikan, seorang pejuang Brigade Al-Qassam muncul dan menargetkan pasukan Israel dengan granat berpeluncur roket dari dalam sebuah rumah di lingkungan Shujaiya.
“Hari ini kami akan mengembalikan barang-barang mereka kepada mereka, akan terjadi kebanggaan dan pembantaian bagi mereka," kata salah satu anggota Brigade Al-Qassam sebelum lanjut ke penyergapan berikutnya.
Salah satu dari mereka kemudian memasang alat peledak di sebuah jalan berpasir, yang akan dilalui oleh tank Israel.
Dalam video tersebut, sebuah kendaraan pendudukan yang ditumpangi tentara Israel tampak menginjak alat peledak, sebelum meledak.
Dalam cuplikan lainnya, terlihat salah satu pejuang bercanda dengan yang lain, berdiri di dekat jendela.
“Apa yang kamu lakukan di sini menunggu?” tanyanya.
“Kami menunggu Tuhan untuk menyediakan bagi kami, dan mungkin satu (kendaraan) akan datang ke sini kita bisa meledakkannya dan pergi," katanya, sambil melihat ke luar jendela.
Brigade Al-Qassam melakukan berbagai penyergapan setelah tentara Israel kembali lagi menyerang Shujaiya selama kurang lebih 2 minggu.
Baca juga: Shejaiya Kembali Makan Korban Tentara Israel, Al-Qassam Hanguskan 2 Merkava, Hamas Sembuhkan Diri
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.900 jiwa dan 87.060 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (1/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Komentar
Posting Komentar