Derita Pengungsi di Gaza, Terpaksa Bersih-bersih Badan Pakai Pasir - CNN Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Derita Pengungsi di Gaza, Terpaksa Bersih-bersih Badan Pakai Pasir - CNN Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

Derita Pengungsi di Gaza, Terpaksa Bersih-bersih Badan Pakai Pasir

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Agresi Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama berbulan-bulan membuat warga Palestina mengalami krisis kemanusiaan, termasuk kekurangan produk higienis.

New Arab melaporkan produk-produk kebersihan seperti sabun dan sampo yang dijual di sana, dibanderol dengan harga yang sangat tinggi. Terkadang bahkan mencapai lebih dari 20 kali lipat dari harga sebenarnya.

Salah satu perempuan pengungsi Palestina, Om Falah, mengaku tak mampu membeli deterjen untuk kebersihan pribadi di kota Deir al-Balah, karena harganya yang selangit.

"Untuk membeli setengah liter sabun cair (buatan lokal), saya butuh USD20 (setara Rp323 ribu)," kata Falah kepada New Arab.

"Hari demi hari, situasi semakin tragis bagi kami. Tidak ada yang sanggup menanggungnya," imbuhnya.

Om Falah juga mengatakan tak bisa memandikan anak-anaknya selama lebih dari sepekan, karena tidak ada sabun dan sampo. Kondisi ini menyebabkan mereka kena infeksi kulit.

"Sekarang mereka terkena infeksi kulit dan penyakit. Saya tidak bisa membiarkan mereka seperti ini terlalu lama, karena penyakit itu akan membunuh mereka cepat atau lambat," ujarnya.

Di tengah kondisi memprihatinkan ini, Falah terpaksa menggosok tubuh anak-anaknya dengan pasir pantai sebelum memandikannya dengan air laut, untuk membuang kotoran di tubuh mereka.

"Ini tradisi lama yang digunakan orang-orang untuk membuang kotoran dari tubuh mereka, lalu mandi dengan air laut," kata Om Falah.

Tapi dia mengatakan bahwa pasir itu sendiri tercemar, terutama karena keberadaan para pengungsi di tenga, yang berarti sebagian orang harus buang air di pasir. Namun tidak ada pilihan lain bagi warga Palestina di Gaza.

Mirip dengan Om Falah, warga lain bernama Hanan Harb dari Gaza City, juga mengaku menggosok tubuh anak-anaknya dengan pasir. Cara itu dia lakukan untuk melindungi mereka dari penyakit kulit.

"Saya memutuskan untuk tidak membiarkan mereka menjadi mangsa penyakit kulit. Inilah yang mendorong saya untuk menggunakan pasir sebagai pengganti sabun," bebernya.

Menurut kantor media pemerintah Palestina di Gaza, sebagian besar pengungsi di Gaza menderita berbagai bentuk penyakit menular akibat kondisi pengungsian yang memprihatinkan.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan organisasi medis di Gaza juga mencatat bahwa ratusan ribu warga Palestina menderita penyakit kulit akibat kurangnya kebersihan pribadi, air, dan produk pembersih.

(dna/dna)
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages