Ditarik BPOM, Roti Okko Mulai Sulit Ditemukan di Denpasar dan Mataram - detik

 

Ditarik BPOM, Roti Okko Mulai Sulit Ditemukan di Denpasar dan Mataram

Denpasar 

- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik izin edar roti Okko lantaran diduga mengandung pengawet kosmetik berbahaya, natrium dehidroasetat. Walhasil, sejumlah agen roti di Denpasar, Bali, dan Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai menarik roti Okko dari pasaran.

Pantauan detikBali, produk ini mulai susah ditemukan di Kota Mataram, NTB. Padahal, sejumlah warung kelontong hingga toko di wilayah itu sebelumnya menjual roti Okko. Bahkan, roti seharga Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per bungkus itu cukup diminati warga.

"Lagi kosong, mungkin karena viral. Jadi, mendadak tidak ada," kata Sainah, pemilik salah satu warung kelontong di Mataram, Kamis (25/7/2024).

Siti, pemilik warung lainnya di Jempong, Mataram, setali tiga uang. Ia pun tak mengerti agen roti tak lagi mengantarkan roti Okko ke warung miliknya.

"Beberapa hari ini kosong, kami juga bingung kosong kenapa. Soalnya roti ini (Okko) banyak yang suka," ujar Siti.

Balai BPOM Kota Mataram telah menerjunkan tim untuk memantau penarikan roti Okko di pasaran. Dari 14 toko maupun pasar tradisional yang dipantau, petugas hanya menemukan satu kios di Pasar Pemenang, Lombok Utara, yang masih menjual roti Okko.

"Poduk roti Okko sudah beberapa hari ini kosong (di pasaran). Kemungkinan karena pabriknya telah dikenakan sanksi penghentian sementara sesuai penjelasan publik BPOM," kata Kepala Balai BPOM Mataram Yosef Dwi Irwan, Kamis.

Menurut Yusuf, petugas hanya menemukan satu bungkus roti Okko di satu kios di Pasar Pemenang. "Langsung dimusnahkan sendiri oleh pemiliknya," imbuhnya.

Diketahui, BPOM mengumumkan roti Okko menggunakan pengawet yang tidak sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 11 tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP). Selain itu, BPOM juga menyatakan produsen roti Okko tidak menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik.

Konsekuensinya, proses produksi dan distribusi roti buatan PT Abadi Rasa Food, Bandung, itu dihentikan. Produk roti Okko juga harus ditarik dan dimusnahkan.

Agen Roti di Denpasar Tarik Roti Okko

Sementara itu, peredaran roti Okko juga mulai ditarik dari warung-warung di Denpasar, Bali. Salah satu agen roti di Denpasar menyebut dirinya telah dihubungi oleh distributor roti Okko untuk menarik produk dari konsumen.

"Dari pihak gudang bilangnya 'tolong ditarik semua barang yang masih tersisa di toko-toko. Dua hari lagi akan dikirim ke pabrik'," ujar agen roti di Denpasar yang tak ingin disebutkan identitasnya, Kamis.

Ia menjelaskan roti Okko yang telah ditarik dari warung atau toko grosir akan diserahkan kepada distributor roti Okko yang disebut berada di Kabupaten Tabanan. Selanjutnya, distributor akan mengembalikannya ke pabrik roti Okko di Bandung.

"Mulai hari ini saya tarik produk (roti Okko), mau dikirim ke pabrik. Dikasih waktu dua hari, saya bawa ke Tabanan," imbuhnya.

Menurut dia, roti Okko laku keras di pasaran karena harganya murah dan memiliki cita rasa yang lezat. Pada awal-awal menjual roti Okko, agen roti ini hanya memasok tiga dus dan ludes dalam waktu singkat.

Ia pun mencoba menjual roti Okko dengan jumlah yang lebih banyak. Sasarannya adalah warung-warung kecil dan toko kelontong. "Saya coba dulu (jual) tiga dus, kok habis. Akhirnya dari tiga dus, jadi 10 dus, sampai saya berani ngasih ke grosir karena saya dapat harga yang bisa bersaing," imbuhnya.

Agen roti tersebut terakhir kali mendistribusikan roti Okko ke warung-warung di Denpasar dua pekan lalu. Ketika itu, dia mengirimkan sebanyak 110 dus roti Okko. Masing-masing dus berisi 60 bungkus roti Okko.

"Itu sudah tersebar dua minggu. Yang banyak (stok roti tersisa) itu grosir, ada yang masih 11 dus, ada enam dus. Soalnya rotinya itu cepat banget (terjual)," bebernya.

Kini, agen roti di Denpasar itu mengaku stres lantaran harus bekerja ekstra untuk memastikan semua produk roti Okko ditarik dari pasaran. Ia pun harus mengembalikan uang konsumen hingga mengirim roti Okko ke distributor. Produsen roti Okko belum memberi penjelasan terkait produk mereka yang disebut mengandung pengawet kosmetik berbahaya.

Simak Video "Mengenal Bahan Kimia Natrium Dehidroasetat"



(iws/iws)

Baca Juga

Komentar