Jepang Dihantui Varian COVID-19 Super Menular, Kasusnya Mendadak Ngegas
Jakarta -
Jepang belakangan ini tengah ketar-ketir setelah negaranya mengalami peningkatan kasus COVID-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Jepang, selama 10 minggu berturut-turut, infeksi COVID-19 terus meningkat.
Jumlah pasien di sekitar 5.000 institusi medis di seluruh Jepang mencapai 55.072 selama seminggu hingga 14 Juli, naik dari 11.086 selama seminggu hingga 5 Mei.
Varian KP.3 COVID-19 yang merupakan turunan dari varian Omicron JN.1 mendominasi sejak musim semi ini. Dibandingkan dengan JN.1, KP.3 lebih menular dan mampu menghindari kekebalan yang diperoleh melalui infeksi dan vaksinasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jepang kemungkinan memasuki gelombang infeksi COVID-19 ke-11," kata Naoki Hasegawa, ketua Asosiasi Penyakit Menular Jepang dan profesor di Universitas Keio, dikutip dari Japan Today.
"Penting untuk mencegah penularan dan penyebaran," lanjutnya.
Masyarakat juga diminta untuk memakai masker di tempat-tempat ramai dan menghindari aktivitas yang tidak penting ketika merasa tidak sehat.
(suc/suc)
Komentar
Posting Komentar