Kalah Telak di Pemilu Inggris, PM Rishi Sunak Minta Maaf
London -
Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak meminta maaf kepada publik setelah Partai Konservatif yang dipimpinnya kalah telak dari Partai Buruh dalam pemilu parlemen yang digelar Kamis (4/7). Sunak juga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua Partai Konservatif dan PM Inggris.
"Saya minta maaf," kata Sunak saat menyampaikan pidato terakhirnya di depan kantor PM Inggris di Downing Street, London, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (5/7/2024).
"Saya telah memberikan segalanya untuk tugas ini, namun Anda telah mengirimkan sinyal yang jelas bahwa pemerintah Inggris harus berubah, dan penilaian Anda adalah satu-satunya penilaian yang penting," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya telah mendengar kemarahan Anda, kekecewaan Anda, dan saya bertanggung jawab atas kekalahan ini," ujar Sunak dalam pidatonya.
"Kepada semua kandidat dan juru kampanye Partai Konservatif yang bekerja tanpa kenal lelah, namun tidak membuahkan keberhasilan, saya minta maaf karena kami tidak bisa memberikan apa yang pantas Anda dapatkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sunak mengatakan dirinya akan bertemu dengan Raja Charles III untuk secara resmi mengundurkan diri sebagai PM Inggris pada Jumat (5/7) waktu setempat.
Dia juga menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris selama 14 tahun terakhir, sebelum kalah dari Partai Buruh yang dipimpin Keir Starmer dalam pemilu pada Kamis (4/7) waktu setempat.
Starmer akan menjabat sebagai PM Inggris selanjutnya untuk menggantikan Sunak, dan akan membentuk pemerintahan baru.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dengan dua hasil pemungutan suara masih harus diumumkan, Partai Konservatif hanya memenangkan 120 kursi parlemen -- jumlahnya lebih sedikit 250 kursi jika dibandingkan jumlah kursi dalam pemilu tahun 2019. Dalam pemilu tahun ini, Partai Konservatif mendapatkan pencapaian terburuk dalam sejarah panjang partai tersebut.
Sementara Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah telah memenangkan lebih dari 326 kursi, dari total 650 kursi parlemen Inggris. Exit poll sebelumnya mengindikasikan Partai Buruh akan memperoleh sekitar 410 kursi parlemen, yang menegaskan dominasi dan mayoritas mereka.
Kekalahan telak Partai Konservatif dinilai sebagai bentuk hukuman dari para pemilih Inggris atas krisis biaya hidup, kegagalan layanan publik, ketidakstabilan dan pertikaian politik selama bertahun-tahun yang menghasilkan lima PM berbeda dari partai tersebut sejak referendum Brexit tahun 2016 lalu.
(nvc/ita)
Komentar
Posting Komentar