Oposisi Tak Terima Maduro Menang Pilpres, Demo Besar Guncang Venezuela | Halaman Lengkap
Demo besar guncang Caracas setelah presiden petahana Nicolas Maduro menang pilpres Venezuela. Kubu oposisi tak terima dengan kemenangan Maduro. Foto/EPA-EFE/Henry Chirinos
- Kubu oposisi tak terima dengan kemenangan presiden petahana
Nicolas Madurodalam pemilihan presiden (pilpres)
Venezuela.Respons oposisi itu memicu demo besar di beberapa wilayah di Caracas sejak Senin.
Setelah pagi yang sangat tenang di Caracas, Ibu Kota Venezuela, demonstran mulai membanjiri jalan-jalan di beberapa lingkungan Caracas sekitar jam makan siang.
Demo pecah ketika kemenangan Maduro yang disengketakan sedang disertifikasi oleh Dewan Pemilihan Nasional (CNE) yang dianggap sebagai loyalis presiden petahana.
Puluhan pengunjuk rasa segera berubah menjadi ratusan karena semakin banyak orang bergabung dalam demonstrasi meskipun pasukan polisi dikerahkan dalam jumlah besar.
Di salah satu lingkungan, Petare, para demonstran beteriak: "Ini akan jatuh, ini akan jatuh, pemerintah ini akan jatuh!"
"Kebebasan, kebebasan!" teriak demonstran yang lain sembari membakar spanduk kampanye Maduro.
"Kami menutup bisnis kami untuk bergabung dalam protes. Kami kecewa. (Hasil pilpres) ini tidak mencerminkan kenyataan. Kami memilih menentang Nicolas,” kata Carolina Rojas (21), salah seorang demonstran, kepada AFP, yang dilansir Selasa (30/7/2024).
“Kami keluar karena ada kecurangan,” imbuh David (40), demonstran yang tidak mau menyebutkan nama belakangnya.
“Mereka memanggil tentara, tetapi...kami harus protes,” katanya.
Pada pagi hari, warga terdengar memukul panci dan wajan sebagai tanda ketidakpuasan.
Pilpres diadakan pada hari Minggu di tengah kekhawatiran yang meluas akan kecurangan dan kampanye yang dinodai oleh tuduhan intimidasi politik.
Para lembaga survei telah meramalkan kemenangan gemilang bagi oposisi, meskipun lembaga-lembaga yang setia kepada rezim Maduro melarang pemimpin oposisi yang sangat populer, Maria Corina Machado, untuk mencalonkan diri.
CNE mengatakan bahwa Maduro telah memenangkan pilpres dengan meraih 51,2 persen suara. Sedangkan calon presiden proksi Machado, Edmundo Gonzalez Urrutia meraih 44,2 persen suara.
Oposisi telah menyatakan kecurangan dan beberapa negara Barat dan Amerika Latin telah menyerukan audit hasil suara.
Maduro telah memperingatkan akan terjadinya “pertumpahan darah” jika dia kalah dalam pilpres hari Minggu.
Lihat Juga: Trump Sebut Harris Individu dengan IQ Rendah
(mas)
Komentar
Posting Komentar