Pengusaha Tegaskan Pentingnya Pasokan Energi Gas untuk Industri Keramik Nasional - IDX Channel

 

Pengusaha Tegaskan Pentingnya Pasokan Energi Gas untuk Industri Keramik Nasional

resiliensi industri keramik Indonesia tetap teruji walau adanya penurunan daya beli dalam negeri dan gempuran produk-produk impor yang menjamah pasar lokal saat

Pengusaha Tegaskan Pentingnya Pasokan Energi Gas untuk Industri Keramik Nasional (foto: MNC media)

IDXChannel - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) resmi membuka gelaran pameran Megabuild dan Keramika Indonesia 2024, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024).

Dalam momen tersebut, para pelaku industri keramik tersebut juga menegaskan pentingnya menjaga pasokan gas sebagai energi penopang aktivitas produksi sektor industri tersebut secara nasional.

"Gelaran pameran ini membuktikan konsistensi dan komitmen industri keramik di tengah kondisi ekonomi, baik domestik dan global, yang sedang tidak baik-baik saja," ujarKetua Umum ASAKI, Edy Suyanto, dalam sambutannya.

Menurut Edy, resiliensi industri keramik Indonesia tetap teruji walau adanya penurunan daya beli dalam negeri dan gempuran produk-produk impor yang menjamah pasar lokal saat ini.

Atas capaian tersebut, Edy pun berterima kasih atas dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian, yang terus mendukung industri keramik nasional.

"Terima kasih kami kepada bapak Menteri Perindustrian, Pak Agus Gumiwang, yang tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan kepentingan industri dan pro industri," tutur Edy.

Namun demikian, Edy menyebutkan dukungan pemerintah khususnya pada dukungan energi gas sebagai pondasi utama berjalannya produksi industri keramik lokal. Edy menekankan energi gas adalah segalanya bagi jalannya industri keramik.

"Pak Agus juga mengetahui bahwa energi gas adalah segalanya bagi kami. Beliau selalu menyampaikan gas harus diperpanjang dan no one left behind," ungkap Edy.

Edy menuturkan dukungan pemerintah terhadap subsidi energi gas untuk industri, akan dilanjutkan. Hal tersebut berdasarkan janji Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang menetapkan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) kepada industri, tetap dilanjutkan.

"Kita mau HGBT dilanjutkan tanpa embel-embel, yakni tanpa AGIT (Alokasi Gas Industri Tertentu)," papar Edy.

Edy menjelaskan, janji pemerintah dalam mempertahankan HGBT energi gas untuk industri saat ini dikenakan AGIT dengan kisaran 60% sampai 70% yang dikarenakan terjadinya gangguan suplai di sektor hulu. Janji Kementerian ESDM untuk mempertahankan kebijakan HGBT kepada tujuh sektor industri yang menerima subsidi tersebut.

"Tentu sebagai pengusaha, janji dari pemerintah itu akan kita catat dan kita tagih," tegas Edy. (TSA)