Resign demi Bantu Orang Tua Jualan di Pasar, Perempuan Ini Raup Rp 80 Juta/Bulan
-
Bekerja sebagai karyawan kantoran dengan gaji tetap kerap menjadi pilihan banyak orang dalam berkarier. Namun ada juga sejumlah orang yang memilih untuk membantu usaha orang tua mereka meski itu hanya berjualan di pasar.
Kondisi ini dialami Miru Wong (33) seorang lulusan Universitas Politeknik di Hong Kong. Miru Wong lebih memilih meneruskan usaha orang tuanya di pasar ketimbang bekerja sebagai pegawai kantoran.
Melansir dari Business Insider Sabtu (6/7/2024) pada awalnya Wong tidak pernah bercita-cita untuk bekerja di toko sepatu sulam tradisional milik keluarganya yang sudah berjalan selama dua generasi. Toko bernama Sindart itu pertama kali didirikan oleh sang kakek pada 1958.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat ia berkuliah dan lulus pada usia 22 tahun dengan gelar sarjana, entah mengapa ia malah memilih untuk membantu orang tuanya berjualan di toko. Meski awalnya tidak terlalu tertarik dengan bisnis keluarganya ini, saat ia mulai memikirkan rencana usaha, Wong malah terpikir berbagai ide untuk mengembangkan toko keluarga mereka.
"Awalnya saya belum terpikir untuk terjun ke bisnis keluarga, namun setelah membuat rencana bisnis, saya tahu saya ingin menekuninya," ujarnya kepada Business Insider.
Pada awalnya ia mulai merubah citra sepatu tenun tradisional yang sudah ketinggalan zaman menjadi salah satu barang 'trendi' yang unik. Selain itu ia juga menambahkan berbagai fungsi dan pola baru pada produk-produk buatannya.
"Rencana saya adalah mengubah citra toko tersebut dengan memperbaiki pola lama dan fungsi produk, menambahkan desain baru, dan mempromosikan pengetahuan dan keahlian warisan sepatu bordir," kata Wong.
"Dulu, kakek saya membuat sandal hanya untuk digunakan di dalam ruangan. Jadi setelah saya lulus, saya ingin membuat lebih banyak desain luar ruangan sekaligus memperluas koleksi untuk menawarkan gaya pernikahan dan pilihan kasual sehari-hari," jelasnya lagi.
Meski begitu, ia tetap setia pada visi kakeknya dalam menyediakan pilihan sepatu tenun dengan harga yang terjangkau. Karena itu Wong selalu sebisa mungkin menjaga harga jual produknya untuk tetap masuk akal di kantong.
Sepasang sepatu tenun termurah yang dibuat tanpa bordir ia jual dengan harga HK$ 99 dolar Hong atau US$ 12 (Rp195.600). Sedangkan untuk sepatu dengan desain atau bordiran yang lebih detail, harganya bisa mencapai sekitar HK$ 300 atau US$ 38 (Rp 4.890.000).
Dia mengatakan toko tersebut dapat menjual 80 hingga 100 pasang sepatu dalam seminggu. Dengan asumsi harga sepatu termurah, ia bisa mendapatkan cuan sebesar Rp 62.592.000-78.240.000 per bulan.
Karena perhitungan ini menggunakan asumsi harga termurah, maka dalam sebulan Miru Wong bisa saja mendapat lebih dari Rp 80 juta.
Mengenai kelanjutan bisnisnya hingga generasi keempat, Wong saat ini belum menikah dan tidak memiliki anak. Dia mengatakan dia harus melihat apakah ada anak muda di masa depan yang memiliki minat yang sama dengan dia terhadap bisnis ini.
"Saya akan lihat apakah mereka meminta saya untuk mengajari mereka karena menurut saya Anda pasti sangat tertarik dengan keahlian ini. Dan jika Anda benar-benar mengambil alih bisnis ini, Anda harus sangat menyukainya, seperti saya," ucap Wong.
(hns/hns)
Komentar
Posting Komentar