Sedang Bangkit Jadi Negara Industri Militer Turki Diam-Diam Bangun Perusahaan Militer di Indonesia - Zona Jakarta

ZONAJAKARTA.com - Turki saat ini tengah berkembang menjadi salah satu negara industri militer global.
Bukti nyata yang mendukung kebangkitan Turki adalah pembangunan jet tempur KAAN yang disebut-sebut sebagai jet tempur generasi ke-5.
Menurut laporan Daily Sabah, Turki di masa depan akan produksi setidaknya 100 jet tempur generasi ke-5.
"Kita mengalami salah satu hari yang membanggakan bagi industri pertahanan Turki. Pesawat tempur buatan dalam negeri kita, KAAN, berhasil menyelesaikan penerbangan pertamanya hari ini. Turki melewati ambang batas penting lainnya dalam memproduksi jet tempur generasi kelima," kata Erdogan dalam sebuah acara di provinsi Afyonkarahisar bagian barat.
Presiden menambahkan bahwa pesawat tempur buatan dalam negeri Turki berhasil terbang tinggi di angkasa meskipun ada pihak-pihak yang meremehkan dengan menyamakan sebagian pesawat itu dengan radiator.
Ada pula pihak-pihak yang mencoba menyabotase proyek tersebut.
Turkiye yang merupakan anggota NATO meluncurkan proyek TF-X untuk memproduksi pesawat tempur nasional pada tahun 2016.
TAI menandatangani kesepakatan dengan BAE Systems Inggris senilai 125 juta dollar AS pada tahun 2017 untuk mengembangkan jet tempur generasi berikutnya.
Baca Juga:
Temel Kotil, kepala TAI, mengatakan KAAN bertahan di udara selama 13 menit dan mencapai kecepatan 230 knot pada ketinggian 8.000 kaki.
Pesawat ini dimaksudkan untuk menggantikan armada F-16 yang menua dalam inventaris Komando Angkatan Udara, yang direncanakan akan dihapuskan mulai tahun 2030-an.
Jet tempur baru ini awalnya akan didukung oleh dua mesin General Electric F-110, yang juga digunakan pada jet Lockheed Martin F-16 yang masih generai ke-4.
Tak hanya itu saja, Turki juga menggandeng sejumlah negara sebagai mitra dalam pembangunan industri pertahannya.
Termasuk salah satunya Indonesia, yang belakangan juga memiliki kedekatan dengan Indonesia.
Menurut laporan, shangbaoindonesia.com, pada 4 Juli 2024, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Muhammad Herindra baru saja mengunjungi Turki.
Dalam kunjungannya tersebut, bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Bilal Durdali dan beberapa Kepala Eksekutif Industri Pertahanan.
Menurut Herindra, Turki memandang Indonesia sebagai mitra strategis di bidang kerja sama pertahanan.
Baca Juga:
Durdali juga menegaskan komitmen bersama terhadap perdamaian dan stabilitas global.
"Turki merupakan mitra yang cocok bagi pengembangan industri pertahanan Indonesia. Selain menjadi mitra terpercaya Indonesia dalam forum multilateral dan isu-isu penting saat ini, Turki juga merupakan negara minoritas," jelas Ahmed Rizal Purnama, duta besar Indonesia untuk Turki.
Turki juga berkomitmen menjaga hubungan jangka panjang dengan Indonesia.
Selama di Ankara, Herindra bertemu tokoh penting dalam industri strategis Turki, seperti dari perusahaan FNSS Turki dan Perusahaan Dirgantara Turki (TUSAS).
FNSS merupakan perusahaan yang memproduksi kendaraan lapis baja dan bekerja sama dengan Industri Pertahanana Indonesia PT Pindad, untuk memproduksi tank Tiger.
Sementara TUSAS, merupakan badan usaha milik Turki yang bergerak di bidang pengembangan dirgantara dan satelit.
Indonesia memanfaatkan teknologi Turki, dalam membangun 18 medium Tank Tiger, serta TUSAS dalam membeli 12 drone Anka.
Kedua negara juga mendirikan perusahaan patungan TUSAS di Bandung Indonesia.
Industri pertahanan Turki dianggap bekembang pesat bagi dari segi kualitas dan kuantitas.
Pada tahun 2023, Turki berhasil mengekspor 230 jenis produk militer ke 185 negara di dunia.
***
Karya Ilmiah Lemhannas RI Sarankan Indonesia Tambah Jet Tempur Sukhoi Gantikan Hawk 209

0 Komentar