Telepon Zelensky, Trump Janji Akhiri Perang Jika Jadi Presiden AS
Washington DC -
Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan dirinya telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam percakapan telepon dengan Zelensky, Trump berjanji untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia.
"Saya mengapresiasi Presiden Zelensky atas upayanya menjangkau saya karena saya, sebagai Presiden AS selanjutnya, akan membawa perdamaian ke dunia dan mengakhiri perang yang telah memakan banyak korban jiwa dan menghancurkan banyak keluarga tidak bersalah," tulis Trump dalam postingan media sosial Truth Social, seperti dilansir AFP, Sabtu (20/7/2024).
"Kedua belah pihak akan bisa bersatu dan menegosiasikan kesepakatan yang mengakhiri kekerasan dan membuka jalan menuju kemakmuran," cetusnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS diketahui telah memberikan bantuan militer senilai puluhan miliar dolar Amerika untuk Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Kyiv pada Februari 2022 lalu. Kemenangan Trump dalam pemilu November mendatang akan memicu pertanyaan untuk kelanjutan dukungan Washington tersebut.
Percakapan telepon antara Trump dan Zelensky itu berlangsung pada Jumat (19/7) waktu setempat.
Zelensky, dalam pernyataan terpisah, mengonfirmasi panggilan telepon dengan sang mantan Presiden AS tersebut. Dia menuturkan bahwa dirinya mengucapkan selamat kepada Trump yang telah secara resmi menjadi capres AS untuk Partai Republik.
Dituturkan juga oleh Zelensky bahwa dirinya mendoakan agar Trump baik-baik saja usai berhasil selamat dari percobaan pembunuhan saat berkampanye di Pennsylvania sepekan lalu.
"Kami sepakat dengan Presiden Trump untuk berdiskusi dalam pertemuan pribadi tentang langkah-langkah apa yang bisa membuat perdamaian berlangsung adil dan benar-benar abadi," tulis Zelensky dalam pernyataan via media sosial X.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Saya mencatat bahwa dukungan bipartisan dan bikameral Amerika yang penting untuk melindungi kebebasan dan kemerdekaan negara kita" imbuhnya.
Trump telah berulang kali mengklaim dirinya akan mengakhiri perang dengan sangat cepat, namun tanpa memberikan rincian soal bagaimana caranya.
Pekan lalu, Trump menjamu Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban di Florida. Pertemuan itu digelar setelah Orban bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal bulan ini.
Pujian yang sering dilontarkan Trump kepada Putin, dan keengganannya secara langsung mengkritik invasi Rusia telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu Ukraina bahwa dia akan memaksa negara itu menerima kekalahan parsial.
Trump juga berulang kali menyerukan agar AS menarik diri dari aliansi NATO, bahkan melemahkan jaminan pertahanan kolektif aliansi tersebut dengan mengatakan dirinya akan mendorong Rusia untuk menyerang setiap negara anggota NATO yang tidak memenuhi kewajiban keuangan mereka.
(nvc/idh)
Komentar
Posting Komentar