Bos Starbucks Lengser Usai Boikot Israel Menggerus Penjualan - Sindomews

 

Bos Starbucks Lengser Usai Boikot Israel Menggerus Penjualan

Bos Starbucks dipaksa mundur usai berkiprah hanya kurang dari dua tahun di tengah penurunan penjualan, akibat dihantam boikot Israel. Foto/Dok Reuters, Vincent Alban.

JAKARTA 

- Bos

Starbucks 

dipaksa mundur usai berkiprah hanya kurang dari dua tahun di tengah penurunan penjualan, akibat dihantam

boikot Israe 

l.

Peritel global 

itu mengonfirmasi langsung kepergian Laxman Narasimhan yang akan digantikan oleh Mantan Bos Chipotle, Brian Niccol.

Brian Niccol dinilai layak usai mampu menyelamatkan nasib restoran cepat saji khas Meksiko, Chipotle. Perubahan kepemimpinan di Starbucks terjadi setelah sepanjang tahun yang penuh gejolak.

Baca Juga

Dampak Nyata Boikot Israel, Starbucks PHK 2.000 Karyawan

Penjualan Starbucks terus turun selama dua kuartal berturut-turut, yakni sebesar 4% dalam tiga bulan pertama tahun ini dan 3% untuk tiga bulan berikutnya.

Beberapa konsumen telah mengurangi mengonsumsi kopi mahal tersebut di tengah melemahnya daya beli, sementara yang lain memboikot bisnis peritel asal AS itu karena dugaan hubungannya dengan Israel.

Baca Juga

Buntut Aksi Boikot, Starbucks Mulai Ganti Nama?

Saham Starbucks ambles sekitar 25% dalam 12 bulan terakhir, namun perlahan kembali naik sekitar 20% pada hari Selasa setelah kepergian Narasimhan diumumkan.

Perusahaan kopi itu dilanda boikot selama setahun terakhir karena dukungannya terhadap Israel di tengah konflik di Gaza.

Ketegangan meningkat setelah perusahaan menggugat serikat pekerja Starbucks Workers United (SWU) atas pelanggaran merek dagang di Iowa. Aksi hukum tersebut sebagai respons atas serikat pekerja yang mengungkapkan "solidaritas dengan Palestina" dalam sebuah postingan media sosial menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.

Pada bulan Maret, waralaba Starbucks di Timur Tengah mengumumkan rencana memberhentikan ribuan pekerja karena penurunan penjualan yang disebabkan oleh boikot Israel.

Guna meredam aksi boikot tersebut, pihak perusahaan berulang kali menyatakan kabar soal dukungan terhadap Israel merupakan informasi hoaks. Pihak Starbucks menegaskan, tidak pernah memberikan uang kepada pemerintah atau militer Israel.

Narasimhan yang mundur dari posisi Chief Executive di Starbucks, sebenarnya baru saja berkiprah usai diangkat pada Maret 2023. Narasimhan direkrut setelah sebelumnya memimpin produsen raksasa barang konsumen, Reckitt (pemilik Durex).

Sementara itu Niccol yang menggantikan Narasimhan ebagai kepala eksekutif di Starbucks, baru akan menjalankan perannya pada 9 September. Saat ini posisi bos Starbucks dipegang sementara oleh Rachel Ruggeri, selaku chief financial officer perusahaan.

"Dewan kami percaya dia akan menjadi pemimpin transformatif bagi perusahaan kami, orang-orang kami, dan semua orang yang kami layani di seluruh dunia," ujar Chairman Starbucks, Mellody Hobson.

Lihat Juga: Suho EXO Terancam Diboikot Imbas Pamer Makan Burger dari Restoran Pro-Israel

(akr)

Baca Juga

Komentar