Buang Sampah Sembarangan, Penyebab Beruang Madu di Lampung Mengais Sampah | kumparan

 

Buang Sampah Sembarangan, Penyebab Beruang Madu di Lampung Mengais Sampah | kumparan

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Fenomena induk beruang madu dan anaknya mengais sampah di sebuah tempat pembuangan sampah (TPS) warga di Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, ramai di media sosial.

Beruang madu itu terlihat mengais dan memakan sisa makanan di tempat sampah warga. Kepala Bidang Teknis dan Konservasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Wawan mengatakan kebiasaan warga buang sampah pada suatu lokasi membuat beruang madu itu keluar dari habitatnya di TNBBS.

Wawan mengatakan lokasi TPS yang didatangi beruang madu itu bukanlah tempat pembuangan sampah resmi warga sekitar. "Itu bukan TPS resmi, itu karena banyak warga saja yang buang sampah ke situ," kata Wawan saat dihubungi kumparan, Rabu (14/8).

Beruang madu, kata Wawan, memiliki indra penciuman yang tajam. Keberadaan TPS tidak resmi itu memicu beruang untuk keluar dari habitatnya karena diduga kuat mencium aroma sisa makanan di tempat sampah itu.

"Ada yang menarik, beruang karena mereka punya penciuman yang tajam, sehingga bolak-balik ke situ sejak 9 Agustus dan 10 Agustus 2024," kata Wawan.

Untungnya, beruang madu itu tidak sampai berkonflik dengan warga sekitar. "Karena sifat beruang sebenarnya kan menghindar jika ada manusia," kata dia.

Tempat pembuangan sampah itu jaraknya hanya sekitar 500 meter dari TNBBS. Dari TNBBS sebelum ke tempat sampah itu dipisahkan oleh hutan adat warga. Lokasi TPS tidak resmi itu juga berada di hutan adat warga yang jaraknya tak jauh dari permukiman.

Lebih lanjut, Wawan mengatakan institusinya sudah berkoordinasi dengan stakeholder setempat. Salah satunya dengan Dinas Lingkungan Hidup. Dari hasil koordinasi itu, ditemukan bahwa masyarakat setempat belum ikut program penanganan sampah dari Dinas LH.

Lalu, Dina LH Lampung mengajak masyarakat tersebut untuk ikut program penanganan sampah dan akan difasilitasi kontainer bak sampah yang akan diangkut setiap dua minggu sekali.

"Artinya masyarakat harus hati-hati karena ada perubahan perilaku dari beruang, dianjurkan tidak membuang sampah di sekitaran situ hutan warga," kata dia.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya