Densus Sebut 2 Teroris di Jakbar Belajar Rakit Bom dari Medsos
--
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut dua tersangka teroris jaringan ISIS di Jakarta Barat belajar merakit bom dari media sosial.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan jenis bahan peledak yang digunakan kedua pelaku juga berbeda dengan teroris pelajar berinisial HOK yang sebelumnya ditangkap di Malang, Jawa Timur.
"Beda dengan tersangka HOK. Kalau yang ini bahannya berbeda. Kemungkinan besar tutorial atau bahan pembelajarannya juga berbeda," jelasnya dalam konferensi pers di Divisi Humas Polri, Rabu (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Aswin mengaku tidak bisa menjelaskan lebih jauh ihwal jenis bahan peledak yang digunakan oleh RJ dan AM lantaran khawatir akan diikuti oleh pelaku teror lainnya.
Di sisi lain, Aswin memastikan sampai saat ini tidak ada peningkatan eskalasi rencana teror menjelang HUT RI ke-79 pada 17 Agustus mendatang.
Ia menegaskan penangkapan tiga tersangka teroris jaringan ISIS yang terjadi di Malang dan Jakarta Barat murni sebagai tindakan pencegahan oleh Densus 88.
"Sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman sampai dengan peringatan 17 Agustus. Dua penangkapan ini tidak terkait dengan event atau peristiwa nasional yang terjadi," ujarnya.
"Kita tidak memerlukan trigger seperti akan ada peringatan 17 Agustus bahwa kita kemudian lebih aktif, itu tidak. Densus 88 memang sehari-harinya demikian. Selalu melakukan aktivitas monitoring ini 24 jam sehari," pungkasnya.
Sebelumnya, Densus 88 sempat menangkap HOK (19), di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang, Jawa Timur, Rabu (31/7) malam sekitar pukul 19.15 WIB. HOK disebut sebagai simpatisan Daulah Islamiyah.
HOK yang merupakan pelajar hendak melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis Triaceton Triperoxide (TATP). Asi teror bom bunuh diri tersebut hendak dilakukan pada dua rumah ibadah di wilayah Malang.
Terbaru, Densus 88 kembali menangkap dua tersangka teror dari kelompok Daulah Islamiyah berinisial RJ dan AM di wilayah Jakarta Barat, pada Selasa (6/8). Dari lokasi penangkapan, Densus juga menyita bahan peledak hingga senjata airsoft gun.
(tfq/isn)
Komentar
Posting Komentar