Israel Dilanda Ketakutan Pascakematian Haniyeh, Minta Warga Zionis di Luar Negeri Hati-Hati
TEL AVIV, iNews.id - Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah belakangan ini membuat Israel waswas. Dewan Keamanan Nasional Israel (NSC) pun memperingatkan warganya tentang kemungkinan serangan terhadap target-target zionis yang berada di luar negeri.
Israel khawatir, serangan semacam itu bisa datang dari Iran, gerakan Hizbullah di Lebanon, maupun gerakan Hamas Palestina.
"Iran, Hizbullah, dan Hamas telah menyatakan niat mereka untuk membalas dendam atas kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan kepala unit strategis Hizbullah, Fuad Shukr (Sayyid Muhsan). Ada kemungkinan mereka akan membalas terhadap target Israel/Yahudi di luar negeri, seperti kedutaan besar, sinagoge, pusat komunitas Yahudi, dan lain-lain," kata dewan itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/8/2024).
NSC juga mendesak orang-orang Israel di luar negeri agar mengambil tindakan pencegahan yang lebih ketat, tetap waspada, dan tidak menampilkan tanda-tanda identitas Israel atau Yahudi di tempat-tempat umum. Selain itu, warga negara Israel di luar negeri juga disarankan untuk menghindari acara-acara besar, demonstrasi, dan aksi protes.
Pada Kamis kemarin, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan, kelompoknya telah memasuki fase baru perang dengan Israel. Pernyataan itu menyusul gugurnya Kepala Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh, pada Rabu (31/7/2024), dan; terbunuhnya komandan Hizbullah, Fuad Shukr, sehari sebelumnya.
Menurut Hamas, Haniyeh tewas terkena rudal Israel di Teheran, seusai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Sementara Hizbullah menyatakan, Shukr meninggal dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon.
Komentar
Posting Komentar