Saat Malam Terasa Semakin Panas, Waspada Hal Berikut Ini | TINTAHIJAU
JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Perubahan iklim yang berlangsung selama lebih dari satu abad telah mengakibatkan peningkatan suhu, terutama pada malam hari.
Studi terbaru dari Climate Central menunjukkan bahwa suhu malam hari di musim panas meningkat secara signifikan, mencapai 2,29 derajat Celcius antara tahun 1895 hingga 2023. Ini adalah peningkatan dua kali lipat dari rata-rata global yang hanya sebesar 1,1 derajat Celcius.
Para ahli memperingatkan bahwa malam yang lebih panas ini bisa memicu peningkatan penyakit terkait panas, baik akut maupun kronis. Suhu ekstrem yang berlangsung lama, baik siang maupun malam, menimbulkan tekanan besar pada tubuh manusia dan meningkatkan risiko penyakit serta kematian.
Gelombang panas, yang sering terjadi secara tiba-tiba, dapat berdampak luas pada kesehatan masyarakat. Gelombang panas yang intens pada tahun 2003 di Eropa misalnya, menyebabkan 70.000 kematian dalam waktu singkat.
Selain dampak kesehatan, peristiwa ini juga memiliki konsekuensi sosial-ekonomi yang luas, seperti menurunnya produktivitas tenaga kerja.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa angka kematian terkait panas pada orang berusia di atas 65 tahun meningkat sekitar 85 persen antara tahun 2000-2004 dan 2017-2021.
Studi lain juga mengungkapkan bahwa sekitar 489.000 kematian terkait panas terjadi setiap tahun pada periode 2000-2019, dengan mayoritas terjadi di Asia dan Eropa.
Mengingat dampak serius yang ditimbulkan oleh perubahan iklim ini, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan mitigasi guna mengurangi risiko kesehatan dan sosial-ekonomi yang diakibatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar