Serangan Israel Hantam Permukiman di Lebanon, 6 Orang Tewas-3 Luka
-
Serangan terbaru militer Israel menghantam sebuah gedung permukiman di kota Nabatieh, Lebanon bagian selatan. Serangan itu memakan korban jiwa di tengah ketegangan yang meningkat antara Tel Aviv dan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/8/2024), Kementerian Kesehatan Lebanon dalam pernyataannya pada Sabtu (17/8) pagi mengumumkan bahwa sedikitnya enam orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan militer Israel di kota Nabatieh.
Belum ada pernyataan resmi dari militer Israel menanggapi laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan terbaru Tel Aviv itu terjadi saat ketegangan semakin tinggi di kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Terutama setelah serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel, yang menurut Tel Aviv, didalangi oleh Hizbullah.
Tuduhan itu telah dibantah oleh kelompok Hizbullah yang didukung Iran dan bermarkas di Lebanon bagian selatan.
Namun Israel melancarkan pembalasan dengan membunuh seorang komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan yang menghantam pinggiran kota Beirut pada 30 Juli lalu. Tel Aviv telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Shukr, yang disebut bertanggung jawab atas serangan mematikan di Dataran Tinggi Golan.
Kematian Shukr itu memicu sumpah pembalasan dari Hizbullah terhadap Israel.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ketegangan semakin naik usai terjadi pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang berkunjung ke Teheran, Iran, pada 31 Juli lalu. Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas setelah wisma tamu tempat mereka menginap diserang rudal, sehari setelah dia menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.
Baik Hamas maupun Iran menuduh Israel sebagai dalang serangan yang menewaskan Haniyeh, dan bersumpah akan melancarkan pembalasan. Namun hingga kini, Tel Aviv belum memberikan komentar apa pun soal kematian Haniyeh.
Situasi ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang regional yang meluas di Timur Tengah, setelah perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.
(nvc/idh)
Komentar
Posting Komentar