Yayasan Pengacara Kristen Spanyol Gugat Prancis karena Lecehkan Yesus di Olimpiade
MADRID, iNews.id – Yayasan Pengacara Kristen Spanyol mengadukan Prancis kepada Komisi Eropa atas dugaan penistaan agama selama upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Upacara tersebut berlangsung pada 26 Juli lalu dan menuai kontroversi.
Tak hanya itu, acara seremoni itu juga memicu kemarahan global di media sosial atas parodi selipan terhadap lukisan “The Last Supper” (Perjamuan Terakhir) karya seniman Renaisans Tinggi Italia, Leonardo da Vinci. Lukisan itu sendiri dihormati kalangan Nasrani sebagai penggambaran atas adegan perjamuan terakhir Yesus Kristus dengan 12 muridnya—atau 12 rasul menurut keyakinan Kristen.
“Yayasan Pengacara Kristen Spanyol mengajukan pengaduan terhadap Prancis di hadapan Komisi Eropa atas parodi selian Perjamuan Terakhir pada upacara pembukaan Olimpiade,” bunyi pernyataan dari organisasi tersebut, Kamis (1/8/2024).
Selain itu, organisasi yayasan itu mengadukan Prancis kepada pelapor khusus PBB tentang kebebasan beragama. Mereka menilai Paris telah melanggar Pasal 2 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; Pasal 2 dan 26 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, serta; Pasal 2, 3, dan 4 Deklarasi PBB tentang Penghapusan Segala Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi Berdasarkan Agama atau Kepercayaan.
“Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap umat Kristen di Olimpiade Paris harus mendapatkan ganjaran. Kita harus menghentikan kebangkitan Kristenofobia di Eropa sebelum terlambat,” kata presiden organisasi tersebut, Polonia Castellanos, seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.
Minggu lalu, juru bicara Olimpiade Paris Anne Descamps meminta maaf kepada mereka yang perasaan keagamaannya telah terluka oleh parodi drag “The Last Supper”. Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris berlangsung dari 26 Juli hingga 11 Agustus.
Komentar
Posting Komentar