Zelensky Klaim Ukraina Berhasil Kuasai 74 Wilayah Kursk Rusia - cnnindonesia

 

Zelensky Klaim Ukraina Berhasil Kuasai 74 Wilayah Kursk Rusia

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim telah menguasai 74 permukiman di Kursk dalam 'invasi'nya di wilayah Rusia.

Dalam pidato pada Selasa (13/8), Zelensky mengatakan pasukan Ukraina terus maju ke dalam wilayah Kursk dan menahan tawanan Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 74 permukiman yang berada di bawah kendali Ukraina," kata Zelensky, seperti dikutip Al Jazeera.

Ini merupakan pernyataan kesekian Zelensky mengenai 'invasi' Ukraina di wilayah Rusia yang telah diluncurkan sejak Selasa (6/8) pekan lalu.

Panglima militer Ukraina, Oleksandr Syrskyii, saat itu mengatakan Kyiv telah menguasai sekitar 1.000 kilometer persegi Kursk dalam serangan pada pekan lalu tersebut.

Operasi ini pun menjadi bukti bahwa Ukraina mampu merebut dan mengambil alih peperangan yang diluncurkan Rusia sejak Februari 2022 silam.

Serangan Ukraina ini disebut-sebut membuat Rusia terkejut. Tak lama setelah 'invasi' Ukraina ini, Moskow langsung mengerahkan dan memfokuskan pasukannya ke Kursk.

"Kendaraan berat telah dimuat ke trailer untuk dikirim segera ke daerah di mana formasi Angkatan Bersenjata Ukraina sedang diblokir. Pengerahan ini juga dilakukan untuk memastikan keamanan permukaan jalan," demikian laporan militer, seperti dikutip Al Jazeera.

Rusia juga memerintahkan warga di kawasan tersebut untuk evakuasi pada Senin (12/8). Perintah itu dikeluarkan seiring dengan upaya Kremlin menahan serangan dari Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, mengatakan operasi Kyiv ini bukan dimaksudkan untuk menginvasi Kremlin, melainkan mengusir prajurit Rusia yang menyerang Ukraina dari sana.

Tykhyi berujar Rusia telah meluncurkan lebih dari 2.000 serangan dari Kursk yang menargetkan wilayah Sumy, Ukraina, sejak awal musim panas.

Serangan-serangan ini yang ingin dihentikan tentara Ukraina agar tak ada lagi nyawa warga sipil yang terancam.

"Saya ingin menekankan bahwa tidak seperti Rusia, Ukraina tidak butuh sesuatu yang merupakan milik orang lain. Ukraina tidak tertarik mengambil alih wilayah Kursk, kami ingin melindungi nyawa rakyat kami," kata Tykhyi dalam konferensi pers di Kyiv, seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (13/8).

(isa/rds)

Baca Juga

Komentar