Jusuf Kalla Sebut UN Penting untuk Perbaiki Kemampuan Siswa di Indonesia - Kompas

 

Jusuf Kalla Sebut UN Penting untuk Perbaiki Kemampuan Siswa di Indonesia

KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai ujian nasional (UN) masih sangat diperlukan di Indonesia.

Menurut Jusuf Kalla, ujian nasional cocok untuk mengukur dan memperbaiki kemampuan siswa Indonesia mulai dari Sabang sampai Marauke.

"Itu (ujian nasional) yang bisa mengoreksi semuanya. Itu yang bisa mengoreksi (kemampuan siswa di) timur dan barat. Yang paling tidak seimbang (kemampuan) antara Jawa dan luar Jawa pendidikan itu," kata Jusuf Kalla dalam diskusi bertajuk "Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan" di Jakarta Selatan, Sabtu (7/9/2024).

Jusuf Kalla mengatakan, saat ini juga masih banyak negara maju di kawasan Asia yang menerapkan ujian nasional dan bisa dicontoh oleh Indonesia.

Baca juga: Ujian Nasional dan Asesmen Nasional Tidak Sama, Ini Perbedaannya

Siswa tidak bisa berkembang sesuai standar jika tidak ada UN

Penerapan UN di sana, lanjut Jusuf Kalla, juga masih sangat konservatif.

"Pergi ke China, ke Korea, pergi ke Jepang, pergi ke India. Apa inti di sana? ujian nasional. Anda boleh lihat format ujiannya sangat konservatif," ujarnya.

Terlebih lagi, lanjut Jusuf Kalla, siswa Indonesia tidak bisa berkembang sesuai standar jika tidak ada UN.

Sebab, kebanyakan siswa Indonesia biasanya belajar ketika hanya ingin ujian.

"Anak itu kita semua pernah sekolah, kapan kita belajar? Kan kalau mau ujian. Kalau tidak ujian kapan belajarnya. Semua Kampus Merdeka, belum merdeka, apa merdeka. Tidak merdeka aja tidak belajar apalagi merdeka," ucap Jusuf Kalla.

Baca juga: 11 Tanya Jawab Mengenai Asesmen Nasional Pengganti Ujian Nasional

Selain itu, Jusuf Kalla juga menyarankan agar pemerintah tidak lagi mencontoh Finlandia dalam menerapkan sistem pendidikan.

Alasannya, sistem pendidikan Finlandia tidak cocok dengan kondisi di Indonesia.

Mengingat, kata Jusuf Kalla Finlandia, jumlah penduduknya terbilang lebih sedikit dari Indonesia, namun pendapatan per-kapitanya besar.

"Kalau soal pendidikan jangan contoh di Finland, jangan contohin Singapur," tuturnya.

Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia lebih cocok jika mencontoh sistem pendidikan di India, China, Korea Selatan, hingga Jepang yang jumlah penduduknya banyak tapi berhasil menjadi negara maju.

Baca juga: Kemendikbud: Ujian Nasional Tidak Cerminkan Tantangan Dunia Nyata

Bahkan India, kata Jusuf Kalla, banyak menghasilnya petinggi-petinggi di perusahaan kelas dunia hingga pejabat-pejabat dunia.

"Jangan nanti kirim orang bu sekjen (Kemendikbud), DPR jangan ke Finland enggak ada gunanya. Pergi ke China, ke Korea, pergi ke Jepang, pergi ke India," pungkas Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya