Luhut Sebut Subsidi BPJS Bisa Turun Berkat BBM Low Sulfur, Kok Bisa? - inews

 

Luhut Sebut Subsidi BPJS Bisa Turun Berkat BBM Low Sulfur, Kok Bisa? - Bagian All

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur (low sulfur) bisa menekan subsidi anggaran, khususnya di sektor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Kok bisa?

Menurutnya, saat ini subsidi BPJS yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp30 triliun. Namun, ia belum merinci nominal penghematan anggaran yang dimaksdu.

“Ini saya kira mengurangi juga subsidi kepada BPJS yang sekarang ini diberikan sampai kira-kira Rp30 triliun,” ucap Luhut saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Selasa (17/9/2024). 

Penurunan anggaran BPJS itu, kata Luhut, bisa terjadi karena BBM low sulfur bisa mengurangi indeks polusi itu di kisaran 50-60 perse dan menyehatkan masyarakat. Dengan persentase yang baik ini, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) tengah menggodok produksi BBM low sulfur. 

“Sebenarnya gini ya, yang mau kita segera selesaikan low sulfur. Jadi low sulfur ini sedang berproses, mungkin sementara waktu saja, karena low sulfur ini kewajiban pemerintah untuk mengurangi,” ucapnya. 

klik halaman selanjutnya untuk membaca>>>

“Kalau dengan kita kurangi bensin low sulfur ini sampai bisa berapa persen itu akan mengurangi mungkin indeks polusi itu sampai 50-60, jadi dari sekarang rata-rata 160, mungkin bisa di bawah 100,” tutur Luhut.

Pemerintah sebelumnya memastikan bahwa tidak ada pencabutan BBM subsidi. Hanya saja, jumlah kuota BBM subsidi akan dikurangi untuk menyediakan BBM rendah sulfur nantinya.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, produksi BBM rendah sulfur punya ongkos yang lebih besar ketimbang BBM dengan kandungan sulfur yang tinggi.

Sehingga diperlukan kompensasi tambahan anggaran jika Pemerintah mau menghadirkan BBM rendah sulfur di masyarakat. Rencananya, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina untuk memproduksi BBM rendah sulfur. 

"Karena tadi kita sampaikan, untuk memperbaiki kualitasnya (menjadi BBM rendah sulfur), tentu harus tambah biaya," ucap Rachmat.

Baca Juga

Komentar