Qatar Jadi Negara Arab Pertama yang Warganya Bebas Visa ke AS - Global Liputan6
Ilustrasi bendera Qatar. (Unsplash)
Qatar merupakan sekutu utama AS, rumah bagi al-Udeid, pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah dan markas operasi terdepan dari semua pasukan AS di wilayah tersebut yang juga dikenal sebagai Centcom.
Sekitar 10.000 tentara AS bermarkas di Qatar.
Pada bulan Januari, pemerintahan Joe Biden mencapai kesepakatan untuk memperpanjang masa tinggal di pangkalan tersebut selama 10 tahun lagi.
Qatar dengan tekun menjaga kemitraannya dengan AS.
Sebelumnya, Qatar sempat menghadapi blokade oleh negara-negara tetangga Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Bahrain atas dugaan hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin, di antara sejumlah alasan lainnya. Qatar sejak itu telah memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi, namun hubungan dengan Uni Emirat Arab dilaporkan tetap dingin dan mereka membantu pihak yang berseberangan dalam perang saudara Sudan.
Qatar dekat dengan pemerintahan baik Republik maupun Demokrat dengan menunjukkan nilainya bagi AS. Qatar membantu AS menerbangkan ribuan sekutu Afghanistan saat Taliban menguasai negara itu.
Baru-baru ini, Qatar menjadi penengah bersama Mesir atas upaya gencatan senjata di Jalur Gaza.
Meskipun Qatar menikmati hubungan baik dengan pemerintahan Biden, Qatar mendapat tekanan dari anggota Kongres yang kesal dengan hubungannya dengan Hamas.
Hamas bermarkas di Damaskus, Suriah, hingga 2012, ketika berselisih dengan pemerintah Suriah terkait perang saudara di negara itu. Qatar, menurut sejumlahpejabatnya, setuju menampung para pemimpin yang diasingkan atas permintaan AS untuk menjaga jalur komunikasi tidak langsung dengan kelompok itu.
Pada bulan Juni, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Qatar dan Mesir memperingatkan pejabat Hamas mereka menghadapi kemungkinan penangkapan, pembekuan aset, sanksi, dan pengusiran dari Doha jika tidak menyetujui gencatan senjata dengan Israel.
Komentar
Posting Komentar