Sepanjang 2020-2023, Gas Niaga dan Transportasi Gas Jadi Kontributor Utama Pendapatan PGN
/data/photo/2024/08/27/66cd3e93a6f49.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2020-2023 pendapatan konsolidasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menunjukkan tren kenaikan, dengan pertumbuhan 8 persen, yang didukung oleh volume niaga gas dan transportasi gas. Dua hal tersebut merupakan kontributor utama sebesar kurang lebih 70 persen bagi pendapatan PGN.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko mengatakan, secara keseluruhan, PGN telah menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas yang meningkat.
"Kami percaya dengan terus menjalankan strategi bisnis yang telah ditetapkan, melakukan pengelolaan operasional secara optimal dan efisien serta penerapan Manajemen keuangan dan Manajemen risiko yang prudent, Perseroan akan mampu menghadapi tantangan dan peluang," ujar Arief melalui keteranganya, Selasa (17/9/2024).
Ia menambahkan, PGN tetap mengedepankan inovasi dan solusi untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan para pelanggan termasuk salah satunya menghadirkan LNG di tengah menurunnya pasokan alami (natural decline) gas bumi di sejumlah sumur eksisting.
Pengembangan Infrastruktur Utama tahun 2025-2027 yang telah disiapkan oleh Perseroan untuk memastikan pertumbuhan bisnis Perseroan.
Di tengah situasi yang menantang, PGN mengambil momentum perbaikan ekonomi, percepatan transisi energi, serta kebutuhan untuk mengembangkan segmen bisnis atau produk turunan di masa depan yang mendukung penurunan emisi karbon (low carbon business).
Baca juga: PGN Kantongi Laba Bersih Rp 2,88 Triliun di Semester I-2024
Kinerja semester 1-2024
Sepanjang semester I-2024, volume gas bumi PGN yang mayoritas berasal dari gas pipa atau sebesar 99,6 persen kontribusi masih menjadi penopang utama kinerja PGN. Sedangkan untuk komersialisasi LNG regasifikasi sebesar 0,4 persen.
Berdasarkan sumber gas, sebesar 38 persen berasal dari Pertamina Grup dan sisanya dari gas supplier lainnya termasuk Corridor Block.
Selanjutnya, semester I-2024 pendapatan PGN tercatat sebesar 1.839 miliar dollar AS atau meningkat 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY).
Pada saat yang sama beban pokok pendapatan meningkat hanya 1 persen menjadi 1.432 miliar dollar AS dibandingkan 1.415 miliar dollar AS pada semester 1-2023 sehingga laba kotor tercatat naik 11 persen menjadi sebesar 407 juta dollar AS dibandingkan 368 juta dollar AS semester 1-2023.
Demikian juga laba operasi naik 3 persen menjadi 293 juta dollar AS dibandingkan 284 juta dollar AS (YoY). Di pos bottom line, laba bersih PGN berhasil tumbuh sebesar 28 persen menjadi 187 juta dollar AS pada semester 1 2024 dibandingkan 145 juta dollar AS pada semester 1 2023.
Baca juga: Di IISF 2024, PGN dan Posco International Teken Joint Study Agreement Solusi Penyimpanan Karbon
Pada periode Semester 1-2024, pencapaian EBITDA cukup stabil yaitu sebesar 578 juta dollar AS dikontribusikan dari penurunan laba selisih kurs dan beban penyusutan. Pencapaian EBITDA dikontribusikan 75 persen dari segmen niaga gas, transmisi gas dan lainnya, serta 25 persen dikontribusikan dari segmen hulu.
Sedangkan lini bisnis niaga gas dan transmisi memberikan kontribusi sebesar 73 persen terhadap pendapatan perusahaan. Sebesar 11 persen dikontribusikan dari lini bisnis hulu (Upstream) dan sebesar 16 persen sisanya adalah kontribusi dari lini bisnis lainnya.
Mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasi di tengah dinamika perekonomian nasional dan global, selama Semester 1- 2024 pencapaian Belanja Modal Perseroan sebesar 70 juta dollar AS dimana 44 persen penyerapan oleh segmen downstream dan lainnya, sedangkan 56 persen diserap oleh segmen hulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar