Sosok Indra Septiarman Pelaku yang Bunuh Gadis Penjual Gorengan Nia Kurnia Sari, Apa Motifnya? - Halaman all - Bangkapos

 

Sosok Indra Septiarman Pelaku yang Bunuh Gadis Penjual Gorengan Nia Kurnia Sari, Apa Motifnya? - Halaman all - Bangkapos

BANGKAPOS.COM - Inilah sosok Indra Septiarman (IS), tersangka pembunuh si gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman yang kini buron.

Apa motif pelaku sebenarnya?

Informasi yang dihimpun, Indra Septiarman diketahui adalah residivis kasus pencabulan dan pencurian.

Indra Septiarman diyakini adalah pemuda yang sering nongkrong di dekat TKP dan sempat membuntuti Nia Kurnia Sari.

Saat jasad si gadis penjual gorengan yang menjadi korban dalam kasus ini ditemukan, Indra tetiba menghilang.

Selain itu, keluarga korban juga disebut mengenal pelaku dari wajahnya, karena sering lewat di depan rumah korban.

Fakta ini satu di antaranya diungkap berdasarkan kesaksian Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra.

Menurut dia,  IS adalah pemuda yang sering nongkrong di dekat TKP.

Selain itu, berdasarkan keterangan warga, Donald mengatakan Indra sempat bersama tiga rekannya di sekitar musala saat hujan deras, Jumat (6/9/2024), pada hari terjadinya pembunuhan.

Tiga rekan IS mengatakan, Indra sempat membuntuti Nia dari belakang saat melihat korban berjalan menuju arah rumahnya.

Usai penemuan jasad Nia, pemuda itu bergelagat tak wajar.

Ia menghilang seperti terkesan melarikan diri.

"Makanya disangkakan ke dia, kenapa dia yang menghilang saat itu.

Sampai sekarang dia gak ada lagi," ungkap Donald Debra.

Berdasarkan laporan warga, jelas Donald, IS merupakan pemuda yang bereputasi buruk.

Pemuda ini dilaporkan sering mengnggau warga, bahkan sering terjadi pencurian.

Ia yang sering dicurigai sebagai pelakunya.

IS dilaporkan sudah dua kali masuk penjara.

"Di surau itu sering nongkrong setiap sore sampai malam. Menurut warga residivis juga, ada yang cerita bekas pencabulan, pencurian. Termasuk orang kurang baik juga," paparnya.

Nia diduga dibunuh oleh Indra, Jumat (6/9/2024) lalu.

Jasad Nia ditemukan tanpa busana dengan kondisi terkubur di dekat rumahnya. 

"Berdasarkan fakta, barang bukti, dan keterangan saksi, kami telah menetapkan tersangka dalam kasus ini dengan inisial IS," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, melalui keterangan resmi kepada TribunPadang.com pada Minggu (15/9/2024).

Reggy mengatakan, polisi saat ini terus melakukan pengejaran terhadap tersangka.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan pihaknya telah menyisir sejumlah lokasi yang dicurigai.

Penyisiran ini melibatkan tim gabungan serta masyarakat, yang menyusuri beberapa titik yang diduga merupakan tempat pelarian tersangka.

Sejumlah barang bukti pun telah ditemukan salah satunya adalah tas milik pelaku.

"Di dalamnya ada barang bukti pendukung lainnya," kata Faisol.

Motif Pembunuhan Bukan Perampokan

Sang ibu Eli Marlina meyakini motif pembunuhan putrinya Nia Kurnia Sari tersebut bukanlah perampokan.

Hal itu lantaran dia melihat petunjuk yang ada di tangan korban atau Nia.

”Kalau dapat, secepat mungkin pelaku ditangkap, dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa, hukum mati. Perbuatannya sangat keji,” ujarnya dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.id, Senin (16/9/2024).

Ia meyakini, anak kedua dari empat bersaudara tersebut meninggal bukan karena perampokan.

”Cincin emas hasil Nia jualan dan uang hasil dagangan masih ada diikat dengan karet,” tandasnya.

Sebelumnya, Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), ditemukan tewas pada Minggu (8/9/2024).

Saat ditemukan, malangnya nasib Nia ternyata ia ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Ia ditemukan tewas terkubur tanpa busana di sebuah kebun di Kecamatan Kayu Tanam.

Lokasi tersebut berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah korban.

Seminggu sudah kasus ini bergulir. 

Hingga kini, titik terang terkait terduga pembunuh korban masih samar.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, kasus ini ditangani tim khusus, gabungan dari Polda Sumbar dan Kepolisian Resor (Polres) Padang Pariaman. 

"Pimpinan sudah mengatensi kasus ini dengan membentuk tim khusus," ujarnya, Jumat (13/9/2024), dikutip dari Antara. 

Selama seminggu ini, terang Dwi, polisi terus mengusut kasus.

Tim anjing pelacak K-9 turut dilibatkan untuk memburu terduga pelaku.

"Sampai saat ini tim khusus masih melakukan pencarian terduga pelaku, dan beberapa hari yang lalu tim khusus telah berhasil menemukan beberapa barang bukti yang diduga ada kaitannya dengan peristiwa itu," ucapnya.

Salah satu barang bukti yang ditemukan adalah pakaian korban. Pakaian berwarna hitam itu ditemukan di sebuah kali kecil di sekitar lokasi.

Selain itu, polisi juga menemukan barang yang diduga milik pelaku.

"Dari pengejaran, petugas berhasil menemukan barang bukti berupa sandal yang diduga milik pelaku," ungkapnya usai mengunjungi rumah korban di Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.

Dwi menuturkan, polisi mulai mengerucutkan identitas terduga pelaku.

"Berdasarkan upaya penyelidikan yang berjalan, identitas terduga pelaku mulai mengerucut, dan saat ini tim khusus terus melakukan pengejaran," tuturnya.

Untuk mempersempit ruang gerak terduga pelaku, tim khusus telah berkoordinasi dengan polres sekitar Padang Pariaman.

"Saat ini koordinasi juga dilakukan dengan polres-polres tetangga untuk mempersempit kemungkinan terduga pelaku melarikan diri ke luar," jelasnya.

Ia menyampaikan, Polda Sumbar berkomitmen bakal mengungkap kasus ini dan memberi keadilan bagi korban sesegera mungkin.

Keluarga berharap pelaku segera ditangkap gadis penjual gorengan tersebut dilaporkan hilang pada Jumat (6/9/2024).

Di hari itu, Nia yang menjajakan gorengan di daerah Kayu Tanam dengan berjalan kaki, tak kunjung pulang meski sudah malam.

Padahal, ia biasanya berjualan mulai pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.

Keluarga bersama warga lantas mencari keberadaan Nia hingga Sabtu (7/9/2024) dini hari, tetapi hasilnya nihil. 

Pencarian kemudian dilanjutkan oleh tim gabungan pada Sabtu pagi.

Lalu pada Minggu, petugas menemukan wadah, sisa gorengan, dan uang yang diduga milik korban. 

Dari temuan itu, petugas menyisir sekitaran lokasi. Hingga akhirnya, petugas menemukan jasad korban terkubur. (Tribun Jateng/ Posbelitung/bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com

Baca Juga

Komentar