Kebakaran Melanda Pabrik Asam Sulfat PTFI di Gresik, Tidak Ada Korban - Borneo news

 

Kebakaran Melanda Pabrik Asam Sulfat PTFI di Gresik, Tidak Ada Korban

Arsip Foto - Tumpukan katoda tembaga dipajang di sela Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024). Pabrik smelter dengan nilai investasi sebesar Rp56 triliun tersebut akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, serta 210 ton perak yang berkontribusi menambah pendapatan negara hingga Rp80 triliun per tahun. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww

Arsip Foto - Tumpukan katoda tembaga dipajang di sela Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024). Pabrik smelter dengan nilai investasi sebesar Rp56 triliun tersebut akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, serta 210 ton perak yang berkontribusi menambah pendapatan negara hingga Rp80 triliun per tahun. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww

Borneonews - Gresik, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah mengonfirmasi terjadinya insiden kebakaran di pabrik asam sulfat Smelter yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Kebakaran tersebut terjadi pada hari Senin, 14 Oktober 2024, sekitar pukul 17.45 WIB.

Katri Krisnati, Vice President Corporate Communications PTFI, menegaskan bahwa tim tanggap darurat perusahaan segera bergerak untuk menangani situasi yang sedang berlangsung dan berupaya untuk memadamkan api secepat mungkin. Ia juga menekankan bahwa keselamatan para karyawan adalah prioritas utama dalam penanganan insiden ini.

Lebih lanjut, Katri memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Menurutnya, keselamatan karyawan selalu menjadi perhatian serius bagi perusahaan. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Keselamatan para karyawan merupakan prioritas utama kami," ujar Katri.

Insiden ini menjadi sorotan setelah sejumlah video dari lokasi kebakaran mulai beredar di berbagai grup percakapan WhatsApp. Dalam salah satu video berdurasi 29 detik, tampak jelas suasana pabrik yang dilalap api, dengan para pekerja yang mengenakan seragam terlihat menjauh dari area yang terbakar. Beberapa di antara mereka terlihat berusaha memperingatkan rekan-rekannya untuk segera menjauh dari bangunan tersebut. Tak lama setelah itu, terdengar suara ledakan yang berasal dari dalam pabrik yang sedang terbakar.

Pihak PTFI berkomitmen untuk terus memantau perkembangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin keselamatan serta keamanan di lokasi tersebut.

ANTARA

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya