Menakar Hubungan Prabowo dan PDI-P Usai Pelantikan Halaman all - Kompas

 

Menakar Hubungan Prabowo dan PDI-P Usai Pelantikan Halaman all - Kompas

JAKARTA, KOMPAS.com - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 di MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Ketua Umum PDI-P sekaligus presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam pelantikan ini karena sedang tidak dalam kondisi prima dan menderita flu setelah lawatannya ke Uzbekistan.

Baca juga: Hasto PDI-P Puji Pidato Prabowo, Tunjukkan PR Pemerintah yang Harus Dituntaskan

Selain itu, capres-cawapres usungan PDI-P pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, juga absen meski sebelumnya menyatakan akan hadir.

Ganjar beralasan, ia sedang mengikuti acara konsolidasi PDI-P di Bali, sedangkan Mahfud mengatakan, ada keperluan menjenguk ibunya yang sudah lanjut usia di Surabaya, Jawa Timur.

Menghargai walau tak seperahu

Meskipun tidak hadir, Megawati memerintahkan 110 anggota MPR fraksi PDI-P menyaksikan pelantikan Prabowo.

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, Manuver Rangkul Demokrat Setelah ‘Ditinggal’ PDI-P

Ia juga melarang mereka untuk pergi ke luar kota atau luar negeri saat pelantikan Presiden-Wakil Presiden berlangsung.

Sikap ini diapresiasi oleh kubu Gerindra. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung bahwa kehadiran anggota Fraksi PDI-P dalam pelantikan ini sebagai bentuk kebersamaan yang hangat.

"Alhamdulillah, teman-teman PDI-P 110 hadir, dan kami mengucapkan terima kasih karena kami merasakan ada kehangatan dan kebersamaan yang luar biasa dalam sidang paripurna MPR yang baru saja berlangsung," ungkap Ketua MPR RI sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Baca juga: Gerindra Sebut Megawati Tetap Akan Bertemu Prabowo meski PDI-P Tak Masuk Kabinet

Dalam pidato perdananya di MPR, Prabowo juga menyampaikan rasa hormatnya kepada Megawati.

"Kita berterima kasih kepada Presiden Megawati," kata Prabowo, yang disambut tepuk tangan hadirin.

Ia menilai, Megawati telah menyelesaikan masalah-masalah krisis ekonomi pada 1998.

Baca juga: Prabowo Disebut Sempat Minta Nama dari Nasdem untuk Masuk Kabinet

"Harus diakui, di bawah pemerintahan Megawati, masalah perusahaan-perusahaan yang banyak hancur dapat diperbaiki dan diselamatkan," ucapnya.

Muzani menambahkan, sikap PDI-P telah disampaikan kepada kubu Gerindra beberapa hari sebelumnya.

Ia menegaskan, meskipun PDI-P tidak menempatkan kadernya di kabinet, hal itu tidak berarti mereka berada di luar pemerintahan Prabowo.

Baca juga: Masuk Kabinet Prabowo, Bahlil: Tak Jauh dengan yang Dikerjakan Selama Ini

"Bagi PDI Perjuangan, itu tidak berarti oposisi. PDI Perjuangan tidak mengenal oposisi, tetapi juga tidak mengenal koalisi," ujar Muzani.

PDI-P Siap Dukung Prabowo-Gibran

Politikus PDI-P Aria Bima juga menegaskan bahwa partainya tidak ingin dianggap apriori terhadap pemerintahan Prabowo. Sebab, sikap partai ditentukan dalam kongres. 

"PDI-P tidak mau dikatakan apriori terhadap pemerintahan Pak Prabowo," kata dia.

Baca juga: Puan Sebut Budi Gunawan Figur Profesional di Kabinet Prabowo, Bukan Wakil PDI-P

Ia melanjutkan, PDI-P pada dasarnya siap mendukung Prabowo sepanjang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, memperkuat NKRI, dan berpihak kepada rakyat.

"Selama empat ini menjadi hal yang terkait dengan acuan atau anggapan dasar atau tujuan dari Pak Prabowo, PDI-P sepenuhnya akan menjadi kawan strategis pemerintahan Pak Prabowo," kata Bima.

"Kalau ada hal-hal yang secara teknokratik kadang kita tidak setuju, kita akan berikan persandingan kebijakan," sambungnya.

Baca juga: Ada 3 Calon Menteri Prabowo dari Ormas Islam, Siapa Saja?

Ketua Bidang Politik DPP PDI-P Puan Maharani menekankan, PDI-P bakal tetap mendukung pemerintahan ke depan meski tak ada kadernya yang masuk dalam kabinet.

“Bekerja sama dan saling mendukung itu tidak perlu, tidak harus dalam kabinet,” ucap ketua DPR itu.

Puan melanjutkan posisi politik PDI-P bakal diumumkan oleh Megawati.

Baca juga: PDI-P: Dengan Adanya Sri Mulyani di Kabinet Prabowo, Prinsip Kehati-hatian dalam Kebijakan Fiskal Terjaga

“Insya Allah, posisi PDI-P ke depan nantinya tentu saja akan diumumkan oleh ketua umum,” kata dia.

Tantangan Pilkada 2024 

Dalam pidato perdananya, Prabowo menekankan pentingnya demokrasi yang sesuai dengan budaya Indonesia.

Ia menyebutkan, demokrasi yang dimaksud adalah demokrasi yang berbeda pendapat tanpa saling mencaci maki, atau ia menyebutnya, "demokrasi yang santun".

Namun demikian, PDI-P mengingatkan, Prabowo soal penyelenggaraan Pilkada 2024. "Tugas pertama, pastikan pilkada langsung berlangsung secara demokratis tanpa intervensi," kata politikus PDI-P Komarudin Watubun.

Baca juga: PDI-P Harapkan Kepemimpinan Prabowo Bawa Perubahan Positif

Politikus PDI-P yang lain, Aria Bima menambahkan, kesantunan demokrasi tidak hanya terletak pada cara berbicara, tetapi juga pada kebijakan pemerintah untuk menjaga netralitas agar pemilu dapat berjalan secara jujur dan adil.

"Dalam pilkada nanti saya percaya dan akan mengamati bahwa keadilan Pak Prabowo sebagai presiden, kepala pemerintahan dan kepala negara, akan terwujud dalam netralitas aparat negara dalam proses hajatan rakyat pada pilkada ke depan," ujarnya.

Rencana Pertemuan Mega-Prabowo

Pertemuan keduanya telah menjadi isu hangat selama sepekan terakhir, namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan pertemuan itu akan terjadi.

Baca juga: Dari Raffi Ahmad hingga Gus Miftah, Ini Deret Artis hingga Atlet yang Dipanggil Prabowo

Puan mengapresiasi pidato perdana Prabowo yang dianggap selaras dengan filosofi Soekarno tentang gotong-royong.

Dia pun meyakini, dalam waktu dekat Prabowo dan Megawati bisa bertemu.

"Insya Allah, segera akan bertemu. Silaturahmi tidak bisa dibatasi sebelum atau setelah pelantikan," sebut Puan.

Baca juga: Saat Dua Eks Kader PDI-P Menghadap Prabowo…

Sementara itu, Muzani juga menyatakan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo masih dalam rencana.

"Kapan pertemuannya, ya nanti akan dicocokkan dengan waktu dan kegiatan kedua beliau," ujarnya di kesempatan yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya