Pakar: Prabowo Lebih Blak-blakan untuk Teruskan Politik Luar Negeri Tak Berpihak
Jakarta, Beritasatu.com - Sejak menjadi presiden terpilih pada pilpres Februari 2024 lalu, Prabowo Subianto sudah melakukan 20 kali perjalanan ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Perjalanan pertama Prabowo adalah ke China pada akhir Maret 2024. Para analis mengatakan ini menandai bahwa Prabowo memandang China sebagai negara yang sangat penting.
Kepada media Singapura CNA, Minggu (20/10/2024), para analis meyakini bahwa Prabowo akan berusaha sekuat tenaga untuk terus menjalankan politik luar negeri Indonesia yang tidak berpihak. Ia juga akan menjaga hubungan yang harmonis dengan Amerika Serikat (AS).
Namun menurut para analis, akan ada perbedaan dalam pendekatan kebijakan luar negeri dari pendahulunya.
Pakar hubungan internasional dari lembaga pemikir Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Lina Alexandra meyakini Prabowo akan lebih blak-blakan dan terus terang apabila ada isu yang muncul.
“Saya kira Pak Prabowo bisa cukup vokal, terus terang bicara kalau kita punya masalah dengan China, misalnya,” katanya.
Broto Wardoyo, dosen di Universitas Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam hubungan internasional menyatakan, jika berbicara soal penguatan pertahanan, secara realistis, Indonesia akan membutuhkan AS untuk menjaga stabilitas kawasan. "Jadi (Indonesia akan) condong ke AS,” kata Broto.
"Namun jika kita berbicara tentang ekonomi, pertanyaannya adalah siapa yang dapat menjadi mitra terbaik Indonesia? Dalam konteks itu, tentu saja China akan menjadi mitra terpenting Indonesia," lanjutnya.
Prabowo juga harus mampu menyeimbangkan prioritas-prioritas yang saling bertentangan ini dan menjalin hubungan yang kuat dengan kedua negara sebagai presiden.
"Beliau akan mencoba menjembatani kepentingan kedua negara tersebut, tetapi pada isu yang berbeda. Jadi, ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan," kata Broto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar