Sistem Pembayaran Lintas Batas BRICS Dinilai Bakal Jadi Pesaing Serius SWIFT - IDX Channel

 

Sistem Pembayaran Lintas Batas BRICS Dinilai Bakal Jadi Pesaing Serius SWIFT - Bagian all

Sistem pembayaran lintas batas BRICS dinilai dapat menjadi alternatif sekaligus pesaing serius bagi SWIFT yang sudah dibangun Barat sejak puluhan tahun silam.

Sistem pembayaran lintas batas BRICS dianggap bisa menggantikan hegemoni SWIFT di kemudian hari (ilustrasi). (Foto: Istimewa)

Sistem pembayaran lintas batas BRICS dianggap bisa menggantikan hegemoni SWIFT di kemudian hari (ilustrasi). (Foto: Istimewa)

IDXChannel – Sistem pembayaran lintas batas BRICS dinilai dapat menggantikan metode pembayaran perdagangan yang ada antara sesama anggota kelompok itu. Bahkan, para ahli meyakini sistem tersebut pada gilirannya akan menjadi alternatif sekaligus pesaing serius bagi SWIFT, sistem yang sudah dibangun negara-negara Barat sejak puluhan silam.

Di bawah kepemimpinan Rusia tahun ini, sebuah usulan diajukan untuk mewujudkan infrastruktur pembayaran lintas batas baru bagi para anggota BRICS. Sistemnya dibuat berdasarkan teknologi mutakhir.

Menurut sebuah laporan yang disampaikan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov awal bulan ini, sebuah mekanisme pembayaran multinasional—yang dinamai BRICS Cross-Border Payment Initiative—dapat memfasilitasi pembayaran lintas batas antara negara-negara BRICS. Sistem itu diyakini bakal meningkatkan pangsa mata uang nasional dalam pembayaran lintas batas, dan membangun interoperabilitas infrastruktur pembayaran nasional para anggota kelompok tersebut.

“Jika diterapkan, ini akan menjadi alternatif utama bagi SWIFT, dan mengakhiri hegemoni dolar AS. Jika dibuat, akan ada reaksi panik besar-besaran oleh negara-negara maju yang terikat pada dolar yang sebenarnya dapat menguntungkan Bank BRICS,” kata Einar Tangen, peneliti senior di Institut Taihe yang berpusat di Beijing, kepada kantor berita Sputnik.

Warwick Powell, profesor di Universitas Teknologi Queensland di Australia, mencatat keberadaan sejumlah pembayaran perdagangan berbasis mata uang nasional, yang didukung oleh lembaga-lembaga yang baru muncul seperti perjanjian pertukaran mata uang reguler. Selain itu, sudah ada sistem pengiriman pesan dan pembayaran antarbank alternatif seperti Sistem Pembayaran Antarbank Lintas Batas China (CIPS) dan Sistem Transfer Pesan Keuangan Rusia (SPFS).

“Dengan kata lain, jalinan multipolaritas mata uang ini sudah beroperasi dalam berbagai tingkatan di negara-negara BRICS. Sistem pembayaran BRICS menambah jalinan multipolaritas mata uang yang sudah ada, dengan potensi untuk menggantikan jalinan tambal sulam ini seiring berjalannya waktu,” ujar Powell. 

Dengan begitu, kata dia, sistem pembayaran semacam itu kemungkinan akan lebih efisien dan dengan biaya transaksi yang lebih rendah. Dalam konteks ini, BRICS harus memastikan konsensus di antara negara-negara anggotanya untuk menerapkan perdagangan lintas batas yang didukung mata uang nasional sudah beroperasi.

BRICS adalah asosiasi antarpemerintah yang dibentuk pada 2006. Tahun ini, kepemimpinan bergilir kelompok tersebut berada di tangan Rusia. 

Pada mulanya, asosisasi itu hanya terdiri atas Rusia, Brasil, India, China, dan Afrika Selatan. Namun, kini Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA) juga ikut bergabung di dalamnya. Arab Saudi dilaporkan belum meresmikan partisipasinya tetapi telah mengambil bagian dalam berbagai pertemuan BRICS.

KTT BRICS tahun ini diadakan di Kota Kazan di Republik Tatarstan, Rusia, pada 22-24 Oktober.

(Ahmad Islamy Jamil)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya