Yahya Sinwar Dibunuh Israel, Hamas Akan Rahasiakan Pemimpin Berikutnya - Bagian All
GAZA, iNews.id - Kelompok perlawanan Palestina Hamas tak akan mengungkap identitas pemimpin baru demi alasan keamanan. Hamas rencananya akan memilih pemimpin atau kepala biro politik yang baru pada Maret 2025.
Dua kepala biro politik Hamas gugur dibunuh Israel, yakni Ismail Haniyeh pada 31 Juli di Teheran, Iran, dan Yahya Sinwar di Rafah, Jalur Gaza, pada 17 Oktober.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan kepada BBC, sambil menunggu pemimpin baru, kepemimpinan Hamas dijalankan oleh komite yang terdiri atas beberapa pejabat tinggi.
Hamas praktis tak memiliki pemimpin sejak Sinwar gugur oleh pasukan Israel di Rafah. Sebelum menjabat kepala biro politik Hamas menggantikan Haniyeh pada Agustus lalu, Sinwar menjabat sebagai pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
Jubir itu menjelaskan, tugas kepemimpinan telah diserahkan kepada komite beranggotakan lima orang. Mereka adalah Khalil Al Hayya, Khaled Meshaal, Zaher Jabarin, Muhammad Darwish, dan orang kelima yang tidak disebutkan identitasnya. Setelah pemimpin baru dipilih, namanya akan dirahasiakan demi alasan keamanan.
Khalil Al Hayya saat ini bermukim di Qatar, memimpin delegasi Hamas dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel. Dua pejabat Hamas mengatakan, Al Hayya mengambil alih banyak tugas Sinwar sejak kematiannya. Bahkan dia dianggap sebagai kandidat kuat menggantikannya di puncak organisasi.
Satu lagi tokoh Hamas adalah Mohammed Deif, komandan sayap militer Brigade Izzuddin Al Qassam. Israel mengklaim telah membunuhnya pada Juli lalu, namun Al Qassam belum mengonfirmasinya.
Israel menuduh Sinwar sebagai dalang di balik serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang hingga saat ini. Dengan terbunuhnya Sinwar, tiga pejabat Hamas paling dicari Israel telah tereleminasi.
Meski demikian, para pakar, bahkan mantan pejabat Israel, yakin betul terbunuhnya pucuk pimpinan Hamas tak akan memengaruhi perjuangan kelompok tersebut karena mereka sudah memiliki sistem pergantian kepemimpinan yang solid. Terbunuhnya Sinwar bukan berarti Hamas melemah, bahkan justru bisa sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar