7 Fakta Temasek yang bakal Disaingi Danantara, Asetnya Tembus Rp4.605 Triliun - inews

 

7 Fakta Temasek yang bakal Disaingi Danantara, Asetnya Tembus Rp4.605 Triliun - Bagian All

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah terus menggodok persiapan pembentukan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Badan ini direncanakan akan diresmikan usai kepulangan Presiden Prabowo Subianto dari lawatan ke sejumlah negara.

Kepala BP Danantara, Muliaman Hadad mengatakan, konsep badan baru yang dia pimpin akan menyerupai Temasek Holdings Limited, BUMN milik pemerintah Singapura. 

“End state-nya iya, mirip-mirip seperti itu” ujar Muliaman beberapa waktu lalu.

Danantara akan difokuskan untuk mengelola investasi di luar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Semua aset pemerintah yang dipisahkan akan dikelola lembaga tersebut.

Nantinya, aset-aset pemerintah di kementerian akan digabung menjadi satu dan dikelola langsung. Muliaman menyebut, nilai aset bakal dimaksimalkan (leverage). 

“Nantinya ditugaskan mengelola investasi di luar APBN. Jadi semua aset-aset pemerintah yang dipisahkan itu nanti akan dikelola badan ini,” tuturnya.

Fakta Temasek

Adapun, Temasek merupakan perusahaan investasi global yang berkantor pusat di Singapura. Portofolio asetnya mencakup berbagai sektor dengan investasi utama meliputi konsumen, media dan teknologi, ilmu hayati & agri-food, dan jasa keuangan non-bank.

Temasek berasal dari kata Melayu tasik, yang berarti "danau" atau "laut". Referensi ke Temasek telah dibuat dalam banyak literatur: Tumasik, pengikut kerajaan Majapahit dalam puisi istana Jawa tahun 1365, atau Tan-Ma-Si, seperti yang dijelaskan Wang Dayuan dalam catatan perjalanannya tahun 1349.

Berikut 7 fakta Temasek, perusahaan investasi milik Singapura yang bakal disaingi Danantara:

1. Didirikan Tahun 1974

Didirikan pada tahun 1974, Temasek mengambil alih sekitar 35 perusahaan dari Kementerian Keuangan Singapura. Temasek lahir sebagai eksperimen pragmatis Singapura abad ke-20, karena negara-kota modern ini sedang menentukan posisinya di dunia, setelah melewati sejumlah gejolak. 

2. Berada di Bawah Kendali Menteri Keuangan

Pemegang saham tunggal Temasek adalah Menteri Keuangan Singapura. Berdasarkan Undang-Undang Menteri Keuangan Singapura Tahun 1959, Menteri Keuangan adalah badan berbadan hukum.

Pendirian Temasek berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Singapura pada tahun 1974 untuk memiliki dan mengelola secara komersial investasi dan aset yang sebelumnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Hal ini memungkinkan Kementerian Keuangan untuk fokus pada peran utamanya dalam pembuatan kebijakan dan regulasi, sementara Temasek akan memiliki dan mengelola investasi ini secara komersial.

3. Tokoh Kunci Temasek

Terdapat tiga tokoh kunci Temasek, yaitu Direktur Eksekutif sekaligus CEO Temasek Dilhan Pillay Sandrasegara, Ketua Temasek Lim Boon Heng, dan Wakil ketua Cheng Wai Keung.

Dilhan bergabung dengan Temasek pada September 2010, dan diangkat sebagai Direktur Eksekutif dan CEO Temasek Holdings pada 1 Oktober 2021. Saat ini dia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif dan CEO Temasek International, yang merupakan jabatan yang dipegangnya sejak April 2019.

Selama kariernya di Temasek, dia pernah menjabat sebagai Kepala Investasi, Manajemen Portofolio, dan Grup Pengembangan Perusahaan. Dia juga memimpin tim pemasaran Temasek di Singapura dan Amerika.

Adapun Lim Boon Heng telah menjabat sebagai Ketua Temasek sejak Agustus 2023 dan sebagai Direktur sejak Juni 2012. Selain itu, dia juga mengemban jabatan Ketua, Komite Eksekutif dan Komite Pengembangan Kepemimpinan & Kompensasi.

Heng juga menjabat sebagai ketua di NTUC Enterprise Co-operative Limited, NTUC Health Co-operative Ltd, NTUC Health for Life Fund, dan Philanthropy Asia Alliance Ltd.

Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kongres Serikat Buruh Nasional dan beberapa posisi kabinet di Pemerintah Singapura dari tahun 1993 hingga 2011.

Sementara, Cheng Wai Keung menjabat sebagai Wakil Ketua sejak November 2013 dan Direktur sejak September 2011. Dia juga menjabat Ketua dan Direktur Pelaksana di Wing Tai Holdings Limited, Ketua Singapore Health Services Pte Ltd, dan Wakil Ketua Singapore-Suzhou Township Development Pte Ltd, Direktur MOH Holdings Pte Ltd. 

4. Nilai Portofolio Tembus Rp4.605 Triliun

Nilai portofolio Temasek diketahui mencapai 389 miliar dolar Singapura atau setara Rp4.605 triliun per 31 Maret 2024. Aset milik Temasek mencakup berbagai sektor mulai dari transportasi dan industri, layanan keuangan, telekomunikasi, media dan teknologi, konsumen dan real estate, serta ilmu hayati dan agri-pangan.

5. Sebaran Investasi Temasek

Investasi Temasek mayoritas berada di Singapura dengan angka 53 persen. Namun, jangkauan investasi perusahaan tersebut cukup luas, di antaranya 17 persen di Amerika, 13 persen di China, 10 persen tersebar di Timur Tengah, Eropa, dan Afrika, 5 persen di India, dan 2 persen di Asia Pasifik.

6. Anak Usaha dan Sebaran Investasi Temasek

Temasek diketahui memiliki banyak anak usaha dan kepemilikan saham dengan jumlah beragam di perusahaan nasional maupun internasional. Terdapat kepemilikan 100 persen Temasek di sejumlah perusahaan, di antaranya CapitaLand Group Pte. Ltd, Mandai Park Holdings Pte. Ltd, Mapletree Investments Pte Ltd, PSA International Pte Ltd, Singapore Power Limited, Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd, dan SMRT Corporation Ltd.

Kemudian, kepemilikan saham Temasek di sejumlah perusahaan dengan besaran di atas 50 persen di antaranya, EM Topco Limited (Element Materials Technology) sebesar 88 persen, Global Healthcare Exchange LLC sebesar 71 persen, Olam Group Limited sebesar 52 persen, Singapore Airlines Limited sebesar 53 persen, Singapore Technologies Engineering Ltd sebesar 51 persen, dan Singapore Telecommunications Limited sebesar 51 persen.

Selain itu, terdapat kepemilikan saham Temasek di sejumlah perusahaan dengan kepemilikan di bawah 50 persen, di antaranya Adyen N.V. sebesar 6 persen, AIA Group Limited sebesar 3 persen, Alibaba Group Holding Limited sekitar 1 persen, AS Watson Holdings Limited sebesar 25 persen, Bayer Aktienge-sellschaft sebesar 3 persen, BlackRock Inc sebesar 3 persen.

Kemudian, Celltrion Inc sebesar 3 persen, DBS Group Holdings Ltd sebesar 29 persen, HDFC Bank Ltd sekitar 1 persen, ICICI Bank Ltd sebesar 2 persen, Industrial and Commercial Bank of China Ltd sebesar 1 persen, Keppel Ltd sebesar 21 persen, M+S Pte Ltd sebesar 40 persen, Manipal Health Enterprises Private Ltd sebesar 35 persen.

Lalu, Mastercard Incorporated sekitar 1 persen, Moncler S.p.A sebesar 4 persen, NSE India Limited sebesar 5 persen, Ping An Insurance (Group) Company of China, Ltd sebesar 2 persen, SATS Ltd sebesar 40 persen, Schneider Electric India Pvt Ltd sebesar 35 persen, Seatrium Limited sebesar 36 persen, Sembcorp Industries Ltd sebesar 49 persen, 

Selanjutnya, Standard Chartered PLC sebesar 17 persen, Tencent Holdings Limited sekitar 1 persen, Visa Inc sekitar 1 persen, dan Zomato Limited sebesar 4 persen.

7. Sisihkan Laba untuk Sumbangan

Temasek sejak tahun 2003 menyisihkan sebagain dari laba bersih di atas biaya modal untuk sumbangan masyarakat. Temasek Trust (TT) menjadi penerima manfaat utama dari sumbangan perusahaan. 

Setelah itu, TT menyalurkan hibah untuk program yang akan dikembangkan dan dilaksanakan oleh ekosistem nirlaba perusahaan, termasuk Temasek Foundation, Temasek Life Sciences Laboratory, Stewardship Asia Centre, dan Mandai Nature. 

Hingga saat ini, sumbangan Temasek kepada TT telah memberikan dampak terhadap sekitar 3,7 juta masyarakat Singapura dan sekitarnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya