Alami Financial Distress, Begini Penjelasan Dirut Pindad
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengaku bahwa perusahaan yang dia pimpin tengah mengalami permasalahan keuangan, akibat financial distress.
Alami Financial Distress, Begini Penjelasan Dirut Pindad. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengaku bahwa perusahaan yang dia pimpin tengah mengalami permasalahan keuangan, akibat financial distress.
Pengakuan itu tak berselang lama setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merilis hasil audit terbarunya di internal Pindad, dimana laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan 2021 hingga semester I/2023 di Pindad, anak perusahaan, dan perusahaan terafiliasi lain, bermasalah.
Abraham menjelaskan, kondisi tersebut dihadapkan langsung dengan karakter khusus dalam mengelola cash flow operation perusahaan yang berbeda, jika dibandingkan dengan industri manufaktur pada umumnya.
Faktor yang membuat financial distress karena beratnya proses produksi dan penggunaan material khusus untuk dapat memenuhi spesifikasi militer. Selain itu, waktu penyelesaian produksi yang cukup panjang hingga lintas tahun.
Kondisi itu pun memengaruhi kinerja keuangan tahunan Pindad, salah satunya tercermin pada beban keuangan berupa cost of fund yang cukup tinggi.
“Kami menyambut baik rekomendasi yang diberikan oleh BPK sebagai upaya untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas di PT Pindad,” ujar Abraham melalui keterangan pers, Sabtu (26/10/2024).
Dia juga memastikan, Pindad telah melakukan sejumlah perbaikan, bahkan sebelum BPK merilis hasil auditnya.
“Kami telah melakukan berbagai upaya perbaikan sebelum audit ini dan akan terus meningkatkan kinerja agar senantiasa sejalan dengan tata kelola terbaik,” paparnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pindad melakukan evaluasi dan pembenahan di berbagai lini. Seperti, memperkuat pengendalian biaya, optimalisasi pengelolaan piutang, serta menata ulang pengelolaan aset dan dana pensiun.
Prinsip kehati-hatian juga telah diterapkan pada proses pengadaan, guna meminimalkan risiko keuangan perusahaan. (Wahyu Dwi Anggoro)
Komentar
Posting Komentar