Jemput Bola, KPU Datangi Tahanan Kantor Polisi untuk Pastikan Hak Pilih Tersalurkan - Kompas - Opsiin

Post Top Ad

demo-image

Jemput Bola, KPU Datangi Tahanan Kantor Polisi untuk Pastikan Hak Pilih Tersalurkan - Kompas

Share This
Responsive Ads Here

 

Jemput Bola, KPU Datangi Tahanan Kantor Polisi untuk Pastikan Hak Pilih Tersalurkan

BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 86 tahanan di Polresta Bandung mendapatkan fasilitas untuk menyalurkan hak pilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) calon Gubernur Jawa Barat dan calon Bupati Bandung, Rabu (27/11/2024).

Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung tiba di Polresta Bandung pukul 10.00 WIB, membawa logistik pemilu seperti surat suara, kotak suara, tinta, dan alat coblos.

Polisi memastikan para tahanan tertib dengan meminta mereka merapikan pakaian dan menunggu panggilan sesuai daftar nama di kamar sel masing-masing.

Baca juga: Jadi Cagub Jakarta tapi Nyoblos di Bandung, Ridwan Kamil: Silakan Ditertawakan

Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Bandung, Ahmad Rosadi, menjelaskan bahwa dari total 86 tahanan, 84 di antaranya adalah laki-laki dan 2 perempuan.

"Petugas KPPS yang datang terdiri dari 5 TPS di Desa Soreang dan 3 TPS di Desa Cincin, yang lokasinya dekat dengan Polresta Bandung," ujar Ahmad.

Ia menegaskan bahwa pelayanan ini adalah wujud komitmen KPU dalam memastikan hak konstitusional setiap warga negara, termasuk tahanan.

"Meskipun mereka berada di ruang tahanan, kami tetap memfasilitasi agar mereka dapat menyalurkan hak pilihnya," tambah Ahmad.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan jumlah tahanan yang memiliki hak suara tidak cukup untuk membuka TPS khusus.

Baca juga: Polri Fasilitasi Para Tahanan Salurkan Hak Pilihnya pada Pilkada 2024

Oleh karena itu, petugas dari TPS terdekat yang datang untuk melayani proses pemungutan suara.

"Kami pastikan tahanan Polresta Bandung maupun yang di polsek-polsek tetap dapat menggunakan hak pilihnya," kata Kusworo.

Proses pemungutan suara berlangsung selama satu setengah jam dengan pengawasan ketat oleh aparat kepolisian.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan memastikan kerahasiaan serta kebebasan pilihan para tahanan.

"Kami kawal ketat agar tidak ada tindakan negatif selama pemungutan suara, dan hak pilih tahanan tetap terjamin," tutup Kusworo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages