Komisi III DPR Jelaskan Alasan Tak Ada Perwakilan Perempuan di Pimpinan KPK - inews

 

Komisi III DPR Jelaskan Alasan Tak Ada Perwakilan Perempuan di Pimpinan KPK - Bagian All

JAKARTA, iNews.id - Lima Calon Pimpinan (Capim) terpilih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 tidak ada keterwakilan perempuan. Kelima pimpinan itu telah dipilih melalui sistem pemungutan suara atau voting di Komisi III DPR.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menjelaskan hasil itu merupakan hak suara dari masing-masing anggota.

"Kalau perempuan itu dia. Makanya, itulah hasil suara dari teman-teman," kata Habiburokhman di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (21/11/2024).

Diketahui, terdapat dua calon pimpinan (capim) dari unsur perempuan. Keduanya itu adalah Ida Budhiati dan Poengky Indarti. Kendati demikian, perolehan suara keduanya tak dapat menyaingi lima capim teratas.

Ida merupakan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) periode 2017-2022. Sedangkan, Ida merupakan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2016-2020 dan 2020-2024.

Di sisi lain, Habiburokhman juga dikonfirmasi soal tak adanya keterwakilan dari unsur masyarakat sipil. Dia menekankan bahwa hasil lima capim merupakan voting dari masing-masing anggota.

"Karena anda lihat tadi, itu kan hak orang per orang dan hasilnya bisa dilihat. Kita juga nggak bisa memaksa kawan-kawan masing-masing anggota menyampaikan pilihannya seperti apa. Karena tadi prosesnya berlangsung tertutup ya, rahasia," ujarnya.

Berikut lima nama capim KPK terpilih hasil voting dalam rapat pleno pemilihan dan penetapan capim KPK di Komisi III DPR:


1. Setyo Budiyanto (ketua)

2. Fitroh Rohcahyanto (wakil ketua)

3. Ibnu Basuki Widodo (wakil ketua)

4. Johanis Tanak (wakil ketua)

5. Agus Joko Pramono (wakil ketua) 

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita