Latihan Militer Dengan Rusia Ternyata Membuktikan Kehebatan Kapal Perang Buatan Indonesia dianggap Setara dengan Kapal Perang Asing - Zona Jakarta
ZONAJAKARTA.com - Untuk pertama kalinya Indonesia mencatatkan sejarah melakukan latihan militer bersama dengan Rusia.
Menurut Janes, pada 14 November 2024, dalam artikel berjudul "Angkatan Laut Indonesia dan Rusia tandai level baru interoperabilitas dalam latihan bilateral."
Latihan angkatan laut bilateral yang baru-baru ini dilakukan oleh angkatan laut Indonesia dan Rusia merupakan kegiatan pelatihan paling rumit antara kedua angkatan.
Menurut perwakilan dari Pangkalan Angkatan Laut Utama V TNI AL di Surabaya juga membenarkan bahwa latihan tersebut merupakan kali pertama kapal selam TNI AL berlabuh di negara tersebut.
Angkatan Laut Indonesia dan Rusia melakukan kegiatan latihan bilateral perdana yang dikenal sebagai Latihan Orruda 2024 antara tanggal 4 dan 8 November di perairan lepas Surabaya.
Untuk latihan ini, Angkatan Laut Rusia mengerahkan kapal selam serang kelas Kilo yang Ditingkatkan (Proyek 636.3) RFS Ufa, korvet kelas Steregushchiy I RFS Gromky, RFS Aldar Tsydenzhapov, dan RFS Rezkiy, dan kapal pengisian bahan bakar kelas Dubna RFS Pechenga, menurut rincian yang diberikan oleh Angkatan Laut Indonesia.
Pada bagiannya, TNI AL mengerahkan kapal fregat kelas Martadinata KRI I Gusti Ngurah Rai (332) dan kapal korvet kelas Diponegoro KRI Frans Kaisiepo yang dilengkapi dengan helikopter AS565 MBe Panther.
Latihan yang dilaksanakan sebagai bagian dari Latihan Orruda meliputi operasi pengisian ulang vertikal (VERTREP), pendaratan helikopter lintas dek, dan rangkaian perang anti-kapal selam (ASW).
Baca Juga:
Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang kebolehan bagi alutsista Indonesia untuk berlatih dengan negara dengan militer kuat seperti Rusia.
Menurut Antara News, pada 14 November 2024 dalam artikel berjudul "PAL: KRI GNR-332 simbol kekuatan industri pertahanan maritim Indonesia."
TNI AL mengirimkan salah satu kapal perang andalannya yang merupakan buatan dalam negeri KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332.
PT PAL Indonesia menyebutkan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 merupakan simbol kekuatan industri pertahanan maritim dalam negeri lantaran digunakan dalam Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024 antara TNI Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Laut Rusia (Russian Navy) di perairan Laut Jawa.
"Ini membuktikan kapal perang buatan dalam negeri setara dengan kapal perang asing," kata Direktur Produksi PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro di Surabaya, Jawa Timur.
KRI GNR-332 adalah kapal Light Frigate kedua atau biasa dikenal dengan Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA 10514 dan merupakan hasil kolaborasi antara PT PAL Indonesia dengan pengusung teknologi Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
Satriyo menjelaskan KRI GNR-332 memiliki dimensi panjang 105 meter, lebar 14 meter dan bobot 3.216 ton dengan dilengkapi oleh teknologi terkini.
Kapal tersebut juga dilengkapi rudal anti-kapal Exocet MM40 Block 3, Vertical Launching System (VLS), Anti Air Warfare (AAW), Anti Surface Warfare (ASW), Electronis Warfare dan Naval Gun Fire Support.
Baca Juga:
Tak hanya itu, sambung Satriyo, KRI GNR-332 turut memiliki kemampuan peperangan elektronik (Electronic Warfare) yang didukung oleh sistem Electronic Counter Measure (ECM) dan Electronic Support Measure (ESM) pada Combat Management System (CMS).
Latma ORRUDA 2024 tahap laut sudah selesai digelar yaitu pada 7-8 November 2024 dengan berbagai kegiatan diselenggarakan selama latihan seperti Tactical Maneuvering Latihan (Tacman) dan Boarding Latihan (Boardex).
Kemudian juga Small Arms Firing At Sea (Safas), Foto Latihan, Flashing Latihan (Flashex), Flaghoist, Heli Crossdeck, Personnel Exchange, Closing at Sea dan diakhiri dengan Farewell Pass dan Salute Form.
Dalam latihan itu, TNI AL mengerahkan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 (KRI GNR-332), KRI Frans Kaisiepo-368 (KRI FKO-368), dan helikopter AS 565 MBE.
***
ZONAJAKARTA.com - Untuk pertama kalinya Indonesia mencatatkan sejarah melakukan latihan militer bersama dengan Rusia.
Menurut Janes, pada 14 November 2024, dalam artikel berjudul "Angkatan Laut Indonesia dan Rusia tandai level baru interoperabilitas dalam latihan bilateral."
Latihan angkatan laut bilateral yang baru-baru ini dilakukan oleh angkatan laut Indonesia dan Rusia merupakan kegiatan pelatihan paling rumit antara kedua angkatan.
Menurut perwakilan dari Pangkalan Angkatan Laut Utama V TNI AL di Surabaya juga membenarkan bahwa latihan tersebut merupakan kali pertama kapal selam TNI AL berlabuh di negara tersebut.
Angkatan Laut Indonesia dan Rusia melakukan kegiatan latihan bilateral perdana yang dikenal sebagai Latihan Orruda 2024 antara tanggal 4 dan 8 November di perairan lepas Surabaya.
Untuk latihan ini, Angkatan Laut Rusia mengerahkan kapal selam serang kelas Kilo yang Ditingkatkan (Proyek 636.3) RFS Ufa, korvet kelas Steregushchiy I RFS Gromky, RFS Aldar Tsydenzhapov, dan RFS Rezkiy, dan kapal pengisian bahan bakar kelas Dubna RFS Pechenga, menurut rincian yang diberikan oleh Angkatan Laut Indonesia.
Pada bagiannya, TNI AL mengerahkan kapal fregat kelas Martadinata KRI I Gusti Ngurah Rai (332) dan kapal korvet kelas Diponegoro KRI Frans Kaisiepo yang dilengkapi dengan helikopter AS565 MBe Panther.
Latihan yang dilaksanakan sebagai bagian dari Latihan Orruda meliputi operasi pengisian ulang vertikal (VERTREP), pendaratan helikopter lintas dek, dan rangkaian perang anti-kapal selam (ASW).
Baca Juga:
Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang kebolehan bagi alutsista Indonesia untuk berlatih dengan negara dengan militer kuat seperti Rusia.
Menurut Antara News, pada 14 November 2024 dalam artikel berjudul "PAL: KRI GNR-332 simbol kekuatan industri pertahanan maritim Indonesia."
TNI AL mengirimkan salah satu kapal perang andalannya yang merupakan buatan dalam negeri KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332.
PT PAL Indonesia menyebutkan KRI I Gusti Ngurah Rai (GNR)-332 merupakan simbol kekuatan industri pertahanan maritim dalam negeri lantaran digunakan dalam Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024 antara TNI Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Laut Rusia (Russian Navy) di perairan Laut Jawa.
"Ini membuktikan kapal perang buatan dalam negeri setara dengan kapal perang asing," kata Direktur Produksi PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro di Surabaya, Jawa Timur.
Komentar
Posting Komentar