Sunday
17Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

Petani Nusa Penida Ditemukan Tewas Setelah 4 Hari Hilang - detik

1 min read

 

Petani Nusa Penida Ditemukan Tewas Setelah 4 Hari Hilang

Petani Nusa Penida Ditemukan Tewas Setelah 4 Hari Hilang - detik | OPSIIN-1
Klungkung 

-

Tim SAR gabungan menemukan jenazah seorang petani I Ketut Sebug (66), di Banjar Julingan, Desa Tanglad, Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (30/11/2024). Sebelumnya, Sebug dilaporkan hilang sejak empat hari lalu, Selasa (26/11/2024) pagi.

Begitu mendapat laporan, tim dari Basarnas, TNI, dan Polri dibantu warga setempat mencari keberadaan korban di tempat biasa mencari pakan ternak. Petugas dan warga juga menggunakan gong untuk mencari korban.

Ragam Diskon Tiket Pesawat, Kereta Api, dan MRT Saat HUT Kemerdekaan RI ke-80 | tempoBaca juga Ragam Diskon Tiket Pesawat, Kereta Api, dan MRT Saat HUT Kemerdekaan RI ke-80 | tempo

Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono, mengatakan pencarian membuahkan hasil sekitar pukul 11.15 Wita. Jenazah Sebug ditemukan di bawah pohon yang rimbun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu Mau Bangun 3.000 Rumah di Palestina, Tepi Barat Terbelah Dua - CNN Indonesia Baca juga Netanyahu Mau Bangun 3.000 Rumah di Palestina, Tepi Barat Terbelah Dua - CNN Indonesia

"Tim menemukan korban di bawah pohon, diduga terjatuh dari ketinggian pohon sekitar 8 meter," kata Widiono, Sabtu sore.

MenurutWidiono, tim gabungan menyisir ke arah barat dari lokasi rumah korban sejauh 1,5 kilometer. Pencarian sempat terhenti dikarenakan hujan deras, dan kembali dilanjutkan dengan fokus area pencarian ke arah timur. Setelah ditemukan, jenazah Sebug dievakuasi menuju rumah duka.

Sementara itu, Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara, mengatakan ada kecurigaan Ketut Sebug terjatuh dari pohon bunut yang tingginya sekitar 8 meter. Petugas di lokasi menemukan patahan dahan dan keranjang pangan sapi yang berisi daun dari pohon bunut.

Cakra Negara mengungkapkan beberapa kendala selama proses pencarian. Salah satunya, tidak ada petunjuk dan jejak korban. Misalkan keranjang maupun arit yang biasa digunakan korban untuk mencari pangan ternak. Hal itulah yang menyebabkan area operasi SAR hari-hari sebelumnya terus diperluas.

Selama berlangsungnya operasi, sejumlah tim dilibatkan. "Mulai air Unit Siaga SAR Nusa Penida, TNI, Polri, SAI Rescue, SAR Dog Indonesia dengan seekor anjing K9, Gowri Rescue, aparat Desa Tanglad, pihak keluarga, hingga masyarakat setempat," tandas Cakra Negara.

(hsa/hsa)

Komentar
Additional JS