PPN Naik Jadi 12 Persen, Saham-Saham Ini Tak Happy - Bagian all
Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Saham-saham ini tumbang terpukul kebijakan tersebut.
PPN Naik Jadi 12 Persen, Saham-Saham Ini Tak Happy (foto mnc media)
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memastikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025 dari saat ini 11 persen.
Kenaikan PPN ini sesuai amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Kebijakan tersebut dinilai akan berdampak kepada daya beli masyarakat yang semakin melemah.
"Rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen berpotensi semakin membatasi daya beli masyarakat Indonesia," tulis riset Panin Sekuritas, dikutip Minggu (17/11/2024).
Dalam hal ini, emiten ritel pasti akan terkena dampaknya, karena berpotensi mengerek harga produk-produk ritel.
Pada perdagangan Jumat (15/11), sejumlah saham emiten ritel berguguran. Di antaranya saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) merosot 2,37 persen di Rp2.880. Lalu saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) terpangkas 2,86 persen ke Rp408.
Saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) tumbang 3,03 persen menjadi Rp800, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) anjlok 12,22 persen ke Rp79, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,44 persen di Rp1.400, saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) melemah 0,52 persen di Rp380.
Senasib, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 1,78 persen di Rp1.380, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menyusut 1,38 persen ke Rp428, dan saham PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) melorot 5,15 persen menjadi Rp645.
(Fiki Ariyanti)
Komentar
Posting Komentar