Santri Gresik Dianiaya Hingga Meninggal Dunia
Gresik (beritajatim.com) – Kasus penganiayaan terhadap santri kembali lagi terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Kali ini dialami AKH (17) santri asal Kedamean, Gresik. Korban dianiaya oleh HMD (15) asal Wringinanom, Gresik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kasus penganiayaan ini bermula AKH mengetahui HMD keluar pondok bersama 6 temanya tanpa seizin pengasuh maupun pengurus.
Mengetahui ada santri yang keluar pondok, AKH sebagai pengasuh mencari keberadaan pelaku dan teman-temannya. HMD ditemukan dan diminta kembali pondok. Tetapi ternyata hal ini memunculkan persoalan baru.
Giliran HMD yang tidak terima. HMD mengetahui AKH sedang tidur di lantai dua pondok. Mengetahui korban AKH sedang berada di kamar atas. HMD selanjutnya mencari korban dengan membawa batu bata ringan. Saat tertidur pulas, korban dipukul menggunakan bata ringan hingga meninggal dunia.
Usai melakukan penganiyayan, HMD pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki di wilayah Kecamatan Wringinanom.
Kapolsek Kedamean AKP Suhari menyatakan, pelaku berinisial HMD berusia 15 tahun sudah diamankan dan dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Gresik.
“Kami limpahkan ke Unit PPA Polres Gresik pelaku karena masih di bawah umur,” tuturnya, Minggu (3/11/2024).
Perwira pertama Polri itu mengatakan, korban dianiaya hingga meninggal berinisial AKH yang merupakan senior pondok pesantren.
“Korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga korban di area pemakaman umum di Desa Sidoraharjo, Kecamatan Kedamean, Gresik,” tandasnya. [dny/but]
Komentar
Posting Komentar